JAKARTA – Polri tengah mengembangkan aplikasi Lancang Kuning, sebuah inovasi dari Polda Riau, untuk mendeteksi pelaku perambahan hutan di seluruh Indonesia.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan bahwa aplikasi ini akan dimanfaatkan secara maksimal guna menjaga kelestarian hutan Indonesia.
“Aplikasi ini akan dikembangkan lebih jauh agar mampu mendeteksi keberadaan para pelaku perambah, baik tradisional maupun korporasi, sehingga tindakan pencegahan dan penegakan hukum bisa lebih efektif,” ujar Jenderal Sigit pada Senin, 4 November 2024.
Selain untuk deteksi perambah hutan, Lancang Kuning juga memainkan peran penting dalam pemantauan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Aplikasi ini mampu mendeteksi titik api dan memantau proses penanganannya, bahkan hingga memonitor lokasi anggota Polri terdekat agar respons cepat dapat dilakukan.
Kapolri menambahkan bahwa pengembangan aplikasi ini telah dibahas bersama Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni.
“Kami bertukar informasi dan data terkait pengawasan hutan. Semua ini demi menjaga hutan kita dari ancaman perambahan,” jelasnya.
Aplikasi Lancang Kuning terintegrasi dengan empat satelit, yakni Terra, Aqua, Lapan, dan Noaa, yang mampu memberikan data akurat mengenai koordinat hotspot di wilayah terdampak karhutla.
Dengan sistem ini, petugas dapat segera memverifikasi kondisi di lapangan dan mengkoordinasikan pemadaman secara terukur, terstruktur, dan efisien.
Sejak diluncurkan pada Oktober 2019, aplikasi Lancang Kuning telah membantu meminimalisir dampak karhutla, khususnya di Provinsi Riau.
Bahkan pada tahun 2020, aplikasi ini mendukung pemadaman hingga 6.000 titik api oleh Satgas Karhutla Polda Riau.
Sebagai langkah lanjutan, Polri akan melaksanakan pelatihan bagi sumber daya manusia terkait untuk memastikan efektivitas aplikasi Lancang Kuning.
Polri dan Kementerian Kehutanan juga tengah menyusun MoU yang akan mengatur kerja sama dalam bidang pengawasan, penyelidikan, dan penanganan karhutla.
“Kami berharap sinergi ini mampu meningkatkan pengawasan, khususnya untuk karhutla yang menjadi tantangan tahunan,” tutup Kapolri.(*)