PD. PANJANG – Mudir Pondok Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang DR. Derliana mengatakan, Pontren Kauman bukan hanya sebagai amal usaha pendidikan semata, melainkan sebagai tempat mentransfer nilai perjuangan dan pandangan hidup yang selama ini menjadi pedoman hidup Muhammadiyah.
Hal ini disampaikan Derliana saat membuka Baitul Arqam Muhammadiyah (BAM) Tenaga Pendidik dan Kependidikan Pondok Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang, Selasa (19/4).
Derliana menjelaskan bahwa Pondok Pesantren haruslah menjadi nilai perjuangan dan pandangan hidup. Sesuai yang tertuang dalam dua pokok pikiran yang bersifat ideologis dan strategis.
“Secara ideologis kita mesti tegaskan dasar ajaran Islam yaitu Alquran dan Hadis, di samping juga dasar yang bersifat pemikiran. Pola pikir yang bersifat strategis memiliki bentuk khittah perjuangan yang bergerak secara dinamis dan mampu menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi,” katanya.
Menurut Derliana, kedua pola pikir itu harus menjadi salah satu dasar siapapun yang menjadi tenaga pendidik dan kependidikan di Pondok Pesantren Kauman dalam memperluas dakwah ilmu dan menebar kebermanfaatan.
“Apa yang kita lakukan saat ini adalah bentuk keseriusan Pondok Pesantren dalam memberikan pemahaman terhadap tenaga pendidik dan kependidikan dalam hal pengelolaan Amal Usaha Muhammadiyah. Agar dalam pengelolaannya, sasaran yang kita harapkan dapat kita raih. Tidak hanya dunia tapi akhirat,” ungkapnya.
Ditambahkannya bahwa Pondok Pesantren Muhammadiyah memiliki empat fungsi yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Pertama sebagai sarana pendidikan dan pencerdasan, kedua pelayanan masyarakat, ketiga dakwah amar makruf nahi munkar dan Keempat, lahan kaderisasi.
Yuhaldi selaku ketua panitia menjelaskan kegiatan BAM ini merupakan perkaderan utama tingkat dasar dalam organisasi Muhammadiyah. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan wawasan yang mendalam tentang Muhammadiyah bagi tenaga pendidik dan kependidikan di Pontren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang.
“Tujuan kegiatan Baitul Arqam adalah untuk meningkatkan pemahaman keislaman, menciptakan kesamaan dan kesatuan sikap, integritas, wawasan dan cara berpikir di kalangan anggota persyarikatan dalam melaksanakan misi Muhammadiyah. Sehingga cita-cita Muhammadiyah melalui amal usahanya dapat dicapai dengan semestinya,” katanya.
Bertempat di ruang majelis guru, kegiatan yang mengusung tema Efusi nilai perjuangan Muhammadiyah untuk AUM yang berkemajuan ini diikuti oleh 47 orang tenaga pendidik dan kependidikan. Kegiatan ini akan berlangsung hingga Kamis (21/4) lusa. (Jas)