PADANG PANJANG -Pondok Pesantren Muhammadiyah (PontrenMu) Kauman Padang Panjang menggelar Haflah Khatam Tahfizh ke-10, Sabtu (10/4) di halaman pesantren tersebut. Kegiatan yang diikuti 126 peserta itu dihadiri langsung Gubernur Sumbar H. Mayeldi Ansharullah.
Turut hadir Wakil Walikota Padang Panjang Asrul, Kakankemenag yang diwakili Kasi Pendipontren Editiawarman, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumbar Solsafat, Ketua PDM Pabasko Amiruddin, Mudir PontrenMu Kauman Derliana dan para orangtua santri.
Gubernur memuji program tahfizh yang dijalankan PontrenMu Kauman. Apalagi pada haflah ke-10 itu, ada 4 orang santri yang hafalannya 30 juz. Satu diantaranya bahkan santri dari PontrenMu Kauman Cabang Rutan Kelas II B Padang Panjang, yang notabene berstatus narapidana.
“Secara teori, anak yang hafal alquran punya kecerdasan lebih. Mereka bisa masuk Perguruan Tinggi favorit dan juga bisa berprestasi di bidang lainnya. Dan yang pasti, penghafal alquran ini merupakan calon penghuni surga,” katanya.
Menggalakan program tahfizh, lanjut gubernur, merupakan salah satu bagian dari upaya menyiapkan pemimpin masa depan. Ia berkeyakinan, para santri yang sudah menamatkan pendidikannya di PontrenMu Kauman itu akan ada yang menjadi tokoh penting dalam berbagai bidang.
“Kauman ini telah melahirkan banyak tokoh hebat, yang pengaruhnya bukan hanya di Sumbar melainkan nasional bahkan internasional. Semoga anak-anakku yang hari ini khatam tahfizh suatu hari nanti ada yang jadi presiden, menteri, gubernur, walikota dan posisi penting lainnya,” ucap.
Sebagai wujud dukungan sekaligus penghargaan, Mahyeldi memberikan reward kepada 4 santri dengan hafalan 30 juz masing-masing Rp1,5 juta. Sementara dari PWM Sumbar masing-masing Rp1 juta.
Apresiasi dan rasa bangga juga disampaikan Wawako Asrul. Secara khusus ia memujikan ada dua napi dari Rutan Kelas II B Padang Panjang yabg ikut khatam tahfizh, bahkan satu diantaranya memiliki hafalan 30 juz.
“Pada tahun 2021 ini Padang Panjang dipercaya sebagai tuan rumah MTQ Tingkat Sumbar. Semoga ada dari Kauman yang menjadi bagian dari Kafilah Padang Panjang,” harapnya.
Derliana menyebutkan, khatam tahfizh tahun ini diikuti 126 santri, dua diantaranya dari PontrenMu Kauman Cabang Rutan Kelas II B Padang Panjang. Hafalan minimal peserta 4 juz, maksimal 30 juz.
“Dibanding tahun 2020 lalu, ada peningkatan hafalan minimal pada khatam kali ini. Tahun lalu hanya 3 juz, kali ini meningkat jadi 4 juz. Empat orang hafal 30 juz, satu diantaranya santri kita di Cabang Rutan Padang Panjang,” sebutnya.
Tahfizh alquran, kata Derliana, sudah menjadi budaya di PontrenMu Kauman. Dan tentunya santri tidak hanya dituntut menghafal, tetapi juga berakhlak dengan akhlak alquran.
“Kami yakin apa yang sudah dilakukan ini belum sempurna, masih ada kekurangan di sana sini. Karena itu, kami berharap orangtua tetap menumbuhkan budaya menghafal alquran ini di tempat masing-masing. Bagi yang belum selesai, teruslah menghafal hingga 30 juz,” pesan kandidat doktor UIN Padang itu. (Jas)