PADANG – Potensi sumber daya alam (SDA) Solok Selatan luar biasa, mulai pertambangan, pariwisata, pertanian hingga kehutanan. Tetapi potensi besar itu belum tergarap maksimal sehingga multiplier effect kepada masyarakat juga belum nyata.
“Dari tiga kabupaten hasil pemekaran di tahun yang sama , Dharmasraya, Pasaman Barat dan Solok Selatan, dalam perjalanannya hingga sekarang, kondisi Solok Selatan secara umum tertinggal dari Dharmasraya dan Pasaman Barat. Ini perlu kita dalami apa faktor penyebabnya,” terang tokoh masyarakat Solok Selatan kelahiran Muara Labuh, Tony Marta Johan, Kamis (27/12) di Padang.
Wakil Ketua Relawan Ambasador, timses Anies-Sandi saat Pilkada DKI itu, menjelaskan Solok Selatan bukannya tidak maju, hanya majunya agak lamban ketimbang Dharmasraya dan Pasaman Barat.
Dia mengakui, Solok Selatan juga baru lepas dari status daerah tertinggal pada 2019 tetapi predikat itu belum cukup. Sebab yang utama itu adalah multiplier effect kepada masyarakat. Kenyataan, belum memberikan dampak nyata kepada masyarakat. Salah satu ukurannya adalah masyarakat masih banyak yang miskin.
Mantan ketua OSIS SMAN Muara Labuh ini mengaku untuk berpacu membangun Solok Selatan untuk kemakmuran masyarakat seutuhnya, dengan mengandalkan PAD saja, tidak cukup. Digaet dana pusat maupun provinsi, bisa juga tapi harus berbagi pula dengan provinsi lain atau kabupaten/kota lain di Sumbar.
“Tidak ada jalan lain, investor harus didatangkan untuk menggarap potensi SDA yang ada di Solok Selatan. Dan di sini, harus dipastikan betul bagaimana investor nyaman berinvestasi, dan umpan balik terhadap masyarakat dan pemerintah harus. Kuncinya transparan dan berjelas-jelas, ,” ujar Ketua Ikamas (Ikatan Masyarakat Solok Selatan) ini.
Untuk mendatangkan investor bagi pendiri dan Sekjen DPP Appikando (Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Pengusaha Pindang Ikan Indonesia) ini, tidaklah sulit. Maklum Tony punya jaringan networking cukup luas. Aktif di Kadin pusat dan DPP REI.
Tony yang pernah menjadi Ketua tim sukses Koalisi Sakato, Calon Gubernur Sumbar Jeffrie Geovannie Wilayah Solok Selatan 2005 ini, menjelaskan seperti sektor pariwisata, Solok Selatan punya potensi yang luar biasa dan dipastikan bisa menjadi magnet bagi wisatawan untuk datang ke Solok Selatan.
Pengurus DPP REI Bidang Komunikasi dan Informasi yang juga menekuni profesi sebagai sutradara dan produser film ini juga menyebutkan untuk menggarap potensi SDA secara maksimal itu, mesti melibatkan semua elemen masyarakat. (pen)