PADANG – Ketua Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila Sumbar Erick Hariyona meminta seluruh elemen bergerak untuk membantu korban bencana alam yang tersebar di sejumlah kabupaten/kota di Sumbar. Upaya rehabilitasi dan rekontruksi akan ringan dilakukan jika seluruh elemen bergerak.
Dijelaskan Erick, jika upaya penanggulangan bencana hanya diserahkan kepada pemerintah semata, prosesnya akan memakan waktu lama, apalagi dana yang dimiliki pemerintah terbatas.
“Semuanya mesti bersatu, semua elemen mesti bahu membahu meringankan beban para korban, sekaligus turut serta melakukan upaya penanggulangan bencana,” terang Ercik usai mengukuhkan badan rescue MPW Pemuda Pancasila Sumbar.
Khusus untuk perusahaan yang ada di Sumbar, Erick mengimbau untuk lebih peduli. Selain diminta untuk mengirimkan relawan, pihak perusahaan juga diharapkan menyalurkan dana Corporate Social Responsibility (CSR). untuk korban bencana yang sangat membutuhkan bantuan.
“Keikutsertaan perusahaan yang beroperasi di Sumbar dalam upaya penanggulangan bencana sangat kami tunggu,” tegas Erick didampingi Sekretaris MPW PP Sumbar Septri.
Permintaan agar perusahaan-perusahaan menyalurkan CSR-nya ke lokasi bencana, menurut Erick dilatari masih minimnya bantuan yang diterima korban, dari pihak swasta, sementara jumlah korban sangat banyak. Padahal jika perusahaan yang ada di Sumbar bersatu membantu, bantuan akan melimpah, tidak kekurangan.
“Saya rasa, perusahaan yang menggunakan tenaga atau potensi alam Sumbar untuk beroperasi berkewajiban menunjukkan kepeduliannya ketika negeri ini diterpa bencana. Telah tiba masanya perusahaan-perusahaan itu menunjukkan itikad bermasyarakat setelah sekian lama beroperasi dan mengeruk keuntungan. Apalagi yang diminta hanya penyaluran CSR, bukan yang lain,” ungkap Erick.
Ketua Bidang Hubungan Masyarakat Pemuda Pancasila Sumbar, Bhenz Maharajo menambahkan, masyarakat Sumbar akan mencatat dan menjaga perusahaan-perusahaan yang benar-benar peduli dengan lingkungan, tapi hal itu berlaku sebaliknya untuk perusahaan yang tidak membantu sama sekali. “Jangan sampai masyarakat nantinya memberi penilaian buruk pada perusahaan yang sama sekali tidak peduli dengan penderitaan yang dirasakan masyarakat. Jika citra perusahaan sudah buruk di tengah masyarakat, yakin saja ujungnya tidak akan baik,” ujar Bhenz.
Bentuk Satgas Rescue
Pemuda Pancasila sendiri sudah terjun ke lokasi bencana yang tersebar di sejumlah kabupaten/kota. Selain menyerahkan bantuan, PP juga mengirimkan relawan untuk mempercepat proses tanggap darutat. Kehadiran PP di tengah bencana sebagai bentuk kepedulian, sekaligus menasbihkan kalau organisasi ini benar-benar hadir untuk membantu sesama.
Bahkan, untuk mengoptimalkan upaya penyaluran bantuan dan membantu upaya rehabilitasi, MPW PP Sumbar membentuk satuan tugas (Satgas) Rescue. Satgas terdiri dari kader-kader Pemuda Pancasila yang sudah terlatih menghadapi kondisi kritis, termasuk ketika terjadi bencana alam. Mereka turun langsung ke lokasi untuk membantu upaya rehabilitasi.
“Rescue PP merupakan mitra pemerintah dalam upaya penanggulangan bencana. Ini menjadi bagian dari komitmen PP dalam membantu masyarakat. Ada seratusan kader yang turun ke lokasi, membantu masyarakat dan saling membahu dengan pemerintah. Pembentukan rescue ini atas intruksi Ketua MPW PP Sumbar Erick Hariyona,” tutur Sekretaris MPW PP Sumbar, Septri. (rel)