Arosuka-Kasus warga Paninggahan yang meninggal karena kanker dan ternyata juga positif terjangkit corona, berbuntut panjang.
Tim Posko Utama Penanganan Pencegahan Covid-19 (PPC) Solok, langsung rapat evaluasi. Ketua PPC yang juga Wakil Bupati Solok Yulfadri Nurdin mengaku terkejut, saat hasil Swab warga Paninggahan ini positif corona.
Persoalannya, kata Yulfadri Nurdin, saat pengiriman jenazah, pihak Rumah Sakit Daerah Dr. H. Bob Bazar, Kabupaten Lampung Selatan, hanya melampirkan surat penyakit kanker.
“Bahkan saat mendapat informasi terkait adanya perantau yang meninggal dalam perjalanan pulang dari Jakarta, saya langsung turun ke Nagari Paninggahan untuk memastikan keberadaan jenazah korban. Dokumen yang dilampirkan hanya menyatakan menderita kanker. Sementara hasil rapid testnya baru keluar tiga hari setelah pasien dimakamkan,” beber Yulfadri.
Sementara itu, Camat Junjung Sirih Herman dari keterangan tertulisnya tertanggal 14 April menyampaikan, kepulangan perantau warga Paninggahan ini, diantar dari Tanggerang oleh sembilan orang pihak keluarganya.
“Perantau yang meninggal ini seorang perempuan sudah bekeluarga dan berusia 26 tahun. Saat mengantar ke Paninggahan, ada sembilan orang. Enam orang telah kembali ke Tangerang. Sementara anak balitanya, suami dan ibu almarhumah tinggal di kampung, Dusun Data, Jorong Parumahan, Nagari Paninggahan,” tulisnya.
Karena tidak ada keterangan terjangkit corona, pemakaman pun seperti biasa. Seiring waktu berjalan, ternyata korban positif corona, hasil Swab di Palembang. Kini, pihak PPC terus melakukan evaluasi dan rencananya bakal mencari semua pihak yang bersentuhan atau hadir dalam proses pemakaman korban. Guna mengantisipasi penyebaran lebih lanjut. (Rusmel)