PADANG – Bakal Calon Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto menyindir kader-kader dan politikus yang gonta-ganti partai.
Prabowo yang juga Ketua Umum Gerindra mengajak seluruh kadernya, jangan pernah menggonta-ganti partai demi mengejar kekuasaan.
“Memberi dukungan memang gampang, mudah pula lompat kiri dan kanan. Itu biasa, biar rakyat yang menilai, rakyat tidak bodoh, punya mata, melihat, mendengar dan menilai. Setiap ucapan kita dilihat dan dinilai oleh rakyat,” kata Prabowo saat memberikan pidato pada acara Konsolidasi Zona III Pemenangan Pileg PBB dan Pemenangan Prabowo Subianto, Sabtu (9/9).
Prabowo mengatakan, jadi ini harus dipelajari dan dipahami oleh elit-elit, justru di elit terlalu banyak manuver lompat sana, lompat sini.
“Pengalaman saya tentang lompat-lompat, jadi kita dulu punya monyet, monyet itu baik sekali. Saya suka dengan monyet , monyet itu tinggal di rumah adik saya di Kemang. Monyet ini hobinya lompat-lompat, dia tidak suka diikat. Kerjanya lompat-lompat terus,” ujar Prabowo.
“Di situ juga ada anjing herder, biasa-biasa ja, tidur di halaman. Monyet ini saking semangatnya dia melompat ke halaman, dan menarik ekor anjing herder. Dan alhasil monyet itu mati. Ini cuma cerita saja,” tambah Prabowo.
“Maaf, Sifat bangsa Indonesia ini memang kadang kadang suka bohong, suka nipu, dan berhasil nipu senang. Budaya kita senang melihat orang susah, susah melihat orang senang. Tadi itu intermezo jadi hati hati kalau lompat lompat, belum tentu lompat lompat itu selamat,” tambah dia.
Prabowo juga berterima kasih kepada seluruh kader PBB yang telah memberikan dukungan kepada dirinya untuk maju menjadi capres pada pemilu 2024.
Memang kewajiban seorang patriot, seorang cinta tanah airnya, bangsanya, kewajiban seorang patriot untuk berbakti, berkorban sampai nafas yang terakhir.
“Itu dorongan dari dalam, kepada banyak tokoh-tokoh, patriot, bahkan mungkin tidak pernah Indonesia merdeka. Mereka sudah berkorban tanpa merasakan kemerdekaan. Ada di dalam hati saya, sehingga saya merasa besar hati dengan dorongan dan kepercayaan yang tokoh besar ini mengajak saudara memberi kepercayaan kepada saya, untuk berbakti menjadi presiden,” katanya.
Dikatakan, ini kali ketiga dirinya disambut di Padang, oleh ninik mamak, tokoh adat yang mewakili keluarga besar di Sumbar. Sumbar sendiri banyak melahirkan tokoh, seperti Bung Hatta, Sutan Syahrir, Buya Hamka, dan Tan Malaka yang telah berjuang untuk kemerdekaan ini. Begitu juga di TNI, sungguh banyak tokoh Minang yang berjasa memimpin.
“Dengan dukungan ini, saya sudah sampaikan, karena saya setelah masuk kabinet, saya melihat dari dekat, saya melihat data-data, fakta-fakta, sungguh negara kita sangat kaya, ini sudah saya sampaikan kepada tokoh adat. Saya semakin semangat mendapat mandat dari rakyat, bersama tokoh tokoh hebat, putra putri hebat kita bisa lakukan lompatan besar, dari landasan yang solid yang sudah dibangun pak Jokowi untuk melompat lebih hebat lagi,” ujarnya.
Dirinya juga mengatakan, beberapa hari lalu Gelora juga sudah memberikan dukungan kepada dirinya. Begitu juga 40 gus gus (anak kiyai) yang berada di pondok besar di Jawa Timur.
“Arti politik itu kehendak mengikuti rakyat,” tutupnya. (deri)