Presiden Jokowi mengapresiasi seluruh jajarannya. Baik dari kementerian, BUMN dan pemerintah daerah dalam meningkatkan rasio elektrifikasi tersebut.
“Jika Mentawai sudah, harusnya daerah-daerah yang medannya tidak sesulit Mentawai dalam penyediaan infrastruktur listrik di daratan Sumatera juga harus segera teraliri listrik. Apapun sumbernya. Apakah listrik dari pembangkit PLN atau listrik dari pembangkit dengan energi terbaharukan,” pinta Jokowi.
Presiden mengatakan listrik menjadi elemen dalam memperbaikit distribusi pendapatan, salah satunya dengan perbaikan pendidikan.
“Supaya usaha-usaha rakyat di desa terus berkembang dan tentu saja anak-anak kita bisa belajar di malam hari dengan baik dengan adanya listrik.,” kata Jokowi.
Di daratan Sumatera, di Kabupaten Dharmasraya sana bahagia tak terkira dirasakan masyarakat jorong Lubuk Labu dan jorong Sungai Limau di Kanagarian Banai Kecamatan IX Koto. Bagaimana tidak, peningkatan taraf hidup telah dapat mereka rasakan rasakan dengan telah mengalirnya listrik ke daerah mereka.
Tokoh masyarakat setempat Datuak Bandaro Kuniang mengatakan, pengajuan untuk mendapatkan aliran listrik PLN tersebut sudah diajukan sejak tahun 2008 silam.
“Alhamdulillah, setelah 10 tahun penantian, akhirnya aliran listrik PLN menjamah rumah kami,” ujarnya.
Sebelum mendapatkan aliran listrik dari PLN ini, Dt Bandaro Kuniang bercerita, memanfaatkan genset untuk penerangan. Dengan genset bantuan salah satu perusahaan di Dharmasraya tersebut, tiap KK harus beriur Rp 200 ribu per per bulan, untuk bahan bakarnya. “Biaya yang tidak sedikit menurut kami. Itupun, penerangan hanya bisa kami nikmati 4 jam sehari, mulai dari pukul 6 sore hingga pukul 10 malam,” ungkapnya.
Itulah kenapa, imbuhnya, peresmian listrik desa ini begitu sangat dinantikan. “Alhamdulillah, hari ini listrik di jorong kami sudah diresmikan. Terimakasih Pak Bupati Sutan Riska beserta jajaran yang sudah memperjuangkan masuknya listrik ke daerah kami ini hingga ke pemerintah pusat,” tukas Dt Bandaro Kuniang.
Tidak hanya masyarakat, peresmian listrik desa ini juga disambut bahagia Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan. Menurut bupati, ini menjadi kado terindah bagi Dharmasraya yang sebentar lagi berumur 15 tahun.
“Alhamdulillah. Listrik sudah menjamah ke seluruh pelosok wilayah. Kini Dharmasraya sudah 100 persen terang benderang,” tutur Bupati dengan penuh rasa syukur.
Bupati berharap, listrik desa yang diresmikan dapat memberi manfaat untuk lebih mendorong lagi berbagai usaha dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat, kemajuan di sektor pendidikan dan lain sebagainya.
Di selatan Sumbar, Pemkab Pesisir Selatan menganggarkan biaya pemasangan listrik gratis kepada 2.500 keluarga di daerah itu. Biaya pemasangan listrik gratis tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
Bupati Pessel, Hendrajoni menyebutkan, pemasangan listrik gratis dilakukan agar kesejahteraan masyarakat, khususnya golongan menengah ke bawah setara dengan daerah-daerah lainnya.
“Program ini akan kita realisasikan tahun ini. Sebab, masih banyak saudara kita yang rumahnya belum dialiri listrik. Dengan adanya kebijakan ini diharapkan tidak ada lagi rumah warga yang tidak memiliki penerangan listrik di Pessel,” ucap Hendrajoni di Painan, (6/1) silam.
Bupati menjelaskan, untuk pemasangan listrik tahap awal, akan direalisasikan secara bertahap kepada 182 nagari di 15 kecamatan. “Sebelumnya, bantuan pemasangan listrik yang bersumber dari APBD ini sudah dirapatkan bersama DPRD Pessel, dan rencana ini sudah disetujui untuk tahap pertama,” kata bupati. (givo)