Pesta bola Piala Dunia 2018 Rusia, akan dibuka oleh duel tuan rumah Rusia versus Arab Saudi di Grup A. Dihelat di Luzhniki Arena, Moskow, Kamis (14/6) malam WIB, akan menjadi pembuktian tuan rumah, yang mengusung target tinggi di Piala Dunia kali ini, saat iven digelar di negaranya.
Bidikan tiga angka pertama tuan rumah, setidaknya sedikit terbantu, karena hanya akan menghadapi Arab Saudi. Tim wakil Asia yang dianggap miskin pengalaman internasional ini, diyakini akan menjadi “ladang” tiga angka pertama bagi Igor Akinfeev dan kawan-kawan.
Sayangnya, menjelang Piala Dunia, Rusia justru dihadapkan pada permasalahan belum solid dan belum teruji, dibuktikan dengan hasil ujicoba yang tidak terlalu meyakinkan. Bahkan, kapasitas “beruang merah” untuk masuk tim favorit, sedikit tergerus oleh merosotnya posisi mereka dalam peringkat FIFA terbaru edisi Juni 2018.
Tim asuhan Stanislav Cherchesov ini justru ada di urutan ke-70, turun empat tingkat dari edisi sebelumnya yang posisi ke-66. Sejak peringkat FIFA dipakai, ini adalah posisi terburuk Rusia. Wajar jika Sbornaya mendapatkan kritikan pedas dari berbagai media lokal.
Jika ditarik ke belakang, sejak ditunjuuk tuan rumah tuan rumah Piala Dunia delapan tahun lalu, Rusia bagai jalan di tempat, atau malah melangkah mundur. Tak ada capaian fenomenal yang dicatat oleh Rusia di rentang waktu tersebut.
Sejak menang dari Korea Selatan 4-2 pada 7 Oktober 2017, Rusia tidak pernah lagi mencatatkan kemenangan internasional. Meski lawan yang dihadapi di partai pertama ‘hanyalah’ Arab Saudi sang peringkat ke-60 FIFA, tetap saja pesimisme terdengar di mana-mana.
Tujuh pertandingan tanpa kemenangan adalah catatan terburuk yang pernah terjadi dalam sejarah modern timnas Rusia di bawah pelatih yang sama dan kemenangan nol pada 2018.
Ada ketakutan di antara fans tuan rumah bahwa tim mereka mungkin tidak cukup kuat melewati tahap grup yang juga dihuni Uruguay dan Mesir, yang merupakan kandidat terkuat lolos ke 16 besar. Pelatih Stanislav Cherchesov memiliki rasio kemenangan terburuk sebagai pelatih timnas Rusia sejak ia mengambil alih pada 2016 yakni 26,31 persen.
Handicap terbesar Rusia terletak dalam penyelesaian akhir dan pertahanan yang buruk. Dalam empat laga terakhir mereka hanya mencetak dua gol, ditambah kebobolan delapan kali. Belum lagi ditambah, dalam laga melawan Austria dan Turki, Rusia hanya bisa sekali menembak tepat sasaran.
Pada titik ini, jika mengacu hanya pada hasil pertandingan semata, Arab Saudi sedikit lebih baik. Dalam kurun waktu yang sama dengan Rusia, mereka memang juga menelan tiga kekalahan. Cuma, The Green Falcons mampu meraih kemenangan atas Yunani 2-0 pada 16 Mei 2018.
Selain itu, Arab Saudi sedikit mendapatkan pujian dari Jerman, tim yang mengalahkan mereka 2-1 dalam uji coba terakhir sebelum berjumpa Rusia. Dikutip dari laman resmi DFB, Marco Reus menekankan, Arab membuktikan “tidak ada lagi tim yang layak disebut tim gurem”, sementara Toni Kroos mengungkap, meski Arab Saudi “lawan yang relatif buruk”, tetapi ketika diberi kesempatan, mereka bisa berbahaya.