Prof Dr. Martin Kustati, Rektor Perempuan Pertama di UIN Imam Bonjol Padang

Rektor UIN Imam Bonjol Padang, Prof Dr. Martin Kustati. Ist

“Jabatan yang dipercayakan kepada saya adalah amanah dari Allah SWT dan insyallah akan saya jalankan sebaik mungkin,” kata perempuan kelahiran Manna Bengkulu, 18 Agustus 1973, di ruang kerjanya belum lama ini.

Disebutkannya, UIN Imam Bonjol adalah lembaga publik, maka keterlibatan publik sangat diperlukan untuk mengembangkan agar UIN ini tidak saja lokomotif pengembangan keagamaan, tapi eksistensi UIN benar-benar bedayaguna dan bermafaat bagi kehidupan umat dan bangsa.

“Mari kita bersama saling membesarkan, berat sama dipikul, ringan sama
dijinjing, selangkah seayun dan searah sesaran,” kata putiri pasangan Suharjo dan Sukmawati.

Istri dari Briptu Zulfikri ini, bersama segenap civitas akademika akan berupaya keras meningkatkan dan mengembangkan UIN IB ke depannya. Dengan melibatkan potensi dan jejaring yang sudah ada dan terus dikembangkan, UIN IB Padang harus maju.

Dijelaskannya, UIN Imam Bonjol adalah Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di bawah Kementerian Agama Republik Indonesia. UIN Imam Bonjol, bentuk peningkatan status dari Institut Agama Islam (IAIN) yang berdiri pada 29 November 196, berdasarkan SK Menteri Agama RI No. 77/1966. Dengan surat keputusan Menteri Agama itu IAIN Imam Bonjol memiliki empat fakultas. Yaitu Fakultas Tarbiyah di Padang, Fakultas Ushuluddin di Padang Panjang, Fakultas Syariah di Bukittinggi adn Fakultas Adab di Payakumbuh.

Dalam beberapa tahun kemudian terjadi penambahan Fakultas cabang IAIN Imam Bonjol, yakni Fakultas Tarbiyah tahun 1968 dan Fakultas Ushuluddin tahun 1970 di Padang Sidempuan, Sumatera Utara, Fakultas Dakwah 1966 do Solok dan Fakultas Tarbiyah 1971 di Batusangkar. Pada 1973, kedua fakultas cabang di Padang Sidempuan bergabung dengan IAIN Sumatera Utara dan sementara fakultas cabang di Batusangkar dan Bukittinggi.

Pada tahun 1976 lima faklutas (Adab, Dakwah, Syariah, Tarbiyah dan Ushuluddin) sudah dipusatkan di Padang sebagai ibukota Provinsi Sumbar. Namun keberadaan Fakultas Syariah di Bukittinggi dan Fakultas Tarbiyah di Batusangkar masih dipertahankan sebagai dua fakultas cabang.

Pada tahun 1997 pemerintah melepaskan semua fakultas-fakultas cabang dari IAIN, STAIN termasuk fakultas cabang IAIN Imam Bonjol Padang di Batusangkar dan Bukittinggi. Berdasarkan Perpres No. 35 tahun 2017, IAIN Imam Bonjol Padang resmi berubah menjadi UIN Imam Bonjol.

Saat ini UIN Imam Bonjol memiliki enam fakultas dan program pasca sarja. Yaitum Fakultas Adab dan Humaniora, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Fakultas Syariah, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Kemudian pasca sarjana S2 dan S3.

“UIN Imam Bonjol Padang sebagai satu dari 56 PTNKIN di Indonesia sedang berupaya menjadi lembaga pendidikan yang unggul dalam melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi. Terutama dalam bindang ilmu-ilmu keislaman,” terang ibu dari Dwi Yudha Zulmar, Dwi Yudhi Zulmar dan Muhammad Ilham Zulmar.

Prof Dr. Martin Kustati resmi dilantik Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas sebagai Rektor Universitas Islam Negeri Imam Bonjol (UIN IB) Padang periode 2021-2025. Pelantikan berlangsung di Jakarta, Rabu (28/7/2021).