PADANG-PT Paragon Technology and Innovation bersama Gerakan Wartawan Peduli Pendidikan (GWPP), terus berkomitmen untuk memajukan pendidikan di Indonesia.
“Jurnalis lewat karya jurnalistiknya punya peran penting dalam membangun motivasi para pelaku di dunia pendidikan untuk mulai berinovasi,” kata DVP & Chief Administration Officer (CAO) PT Paragon, Miftahudin Amin, dalam zoom meeting Fellowship Jurnalisme Pendidikan (FJP), angkatan atau batch IV di tahun 2022, Selasa (22/2).
Menurut, Miftah, hal yang paling critical dalam kemajuan sektor pendidikan adalah inovasi dan itu perlu diawali dari mindset para pelaku yang bergerak di dunia pendidikan.
”Di situlah peran jurnalis untuk menyuarakan berita-berita kebaikan, khususnya dalam dunia pendidikan. Kami punya keinginan kuat untuk itu bersama GWPP lewat FJP ini,” terang Miftah, dalam sesinya.
Tak hanya sekedar membangun jejaring, harapan dari inisiatif ini juga memupuk kualitas dari masing-masing personal untuk bersiap menghadapi tantangan memajukan dunia pendidikan di wilayahnya masing-masing.
”Kita menghindari kegiatan-kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility) yang sifatnya sekedar charity. Kita fokus membangun ekosistem, menjadikan masyarakat lebih berdaya dan mencetak para penggerak atau akselerator baru,” paparnya.
Hal senada diamini CEO Paragon Tecnology and Innovation, Salman Subakat yang berharap dari gerakan GWPP ini, memunculkan katalis-katalis atau penggerak dunia pendidikan sehingga perubahan itu bisa datang lebih cepat.
”Harapan kami di ekosistem gerakan ini (GWPP), memang cita-cita besarnya nanti bisa jadi gerakan-gerakan kecil di masing-masing daerah, lewat peran para jurnalis,” kata dia optimis.
Dalam membangun ekosistem yang baik, menurut pemilik perusahaan kosmetik terbesar di Indonesia ini, memang memerlukan tokoh-tokoh organik. Jadi tidak harus semua perspektif dari Jakarta dibawa ke daerah.
”Kami ingin membangun ekosistem di semua level dan memang harus fleksibel dan digerakkan sendiri oleh tokoh organik. Jadi memang kita berharap ada tokoh organik sendiri di sana, bukan kita. Itu yang namanya berdaya,” paparnya.
Salman melanjutkan, sebagai perusahaan kosmetik yang berdiri sejak tahun 1985, Paragon juga tumbuh dengan mengedepankan kepentingan sekitar, utamanya lewat nilai-nilai pendidikan.
Selain menginisiasi FJP, Paragon juga menghadirkan berbagai beasiswa yang ditujukan untuk tenaga pengajar (guru), pelajar, orang tua, hingga perempuan.