“Pada waktu selesai sebagai Wakil Wali Kota Padang, saya memutuskan untuk kembali ke Jakarta. Selang dua Minggu, telepon bertubi-tubi dari kawan-kawan, dari keluarga, untuk diminta maju mendampingi Bapak Epyardi Asda. Awalnya keluarga tidak mengizinkan, terutama Istri dan anak,” ucap Ekos.
Namun, karena dorongan ibunya, Ekos akhirnya ikut Pilgub Sumbar. Ia menyadari bahwa ibunya sangat ingin anaknya mengabdi untuk rakyat, seperti ayahnya.
“Bagaimana pun, ibu saya sebagai istri camat tentunya ingin anaknya berkiprah di pemerintahan. Akhirnya, baru saya putuskan maju. Ini semuanya jalan Allah. Tadinya tidak ada prediksi untuk sampai ke sini. Tapi, ini sudah jalan yang harus saya lewati.
Mudah-mudahan keputusan dan jalan hidup bermanfaat bagi masyarakat Sumbar, khususnya saudara-saudara saya di Tanah Datar,” ujarnya. (r)