PASAMAN-Puluhan rumah rusak diterjang angin kencang di Kampung Lundar dan Lambak, Nagari Panti Timur Kecamatan Panti. Sementara seorang ibu rumah tangga dilaporkan meninggal dunia setelah disambar petir, pukul 17.30 WIB. Kejadian naas ini dialami Mariam Batubara (50), warga Jorong Murni Nagari Panti, Kecamatan Panti.
Data sementara, sebanyak 45 unit rumah rusak akibat kejadian, Rabu (2/8) sore itu. Dari jumlah tersebut sebanyak 23 unit rumah rusak berada di Jorong Lundar dan 22 unit di Jorong Lambak. Itu baru rumah, belum lagi fasilitas umum seperti tiang litrik yang ikut tumbang terkena dampak angin kencang. Jumlahnya mencapai sebanyak 15 unit tiang.
“Pagi ini data yang kita catat sudah 45 unit rumah yang rusak berat dan ringan. Namun saat ini kita masih melakukan pendataan jumlah rusak berat dan ringan,” kata Kepala BPBD Pasaman, Masfet Kenedi, Kamis (2/8).
Menurut Masfet, sejak malam usai kejadian hingga kemarin, personil BPBD dibantu pihak kepolisian sudah berada di lokasi melakukan evakuasi warga ke tempat yang aman.
“Sejumlah tiang listrik rubuh ke jalan sehingga menghambat akses lalulintas. Kemudian listrik juga mati, karena kabel listrik banyak yang rusak,” kata Masfet.
Personil BPBD berupaya melakukan evakuasi dan pembersihan dari puing-puing kayu yang roboh ke rumah warga. Tiang-tiang listrik yang tumbang juga dievakuasi supaya akses jalan menuju dua perkampungan itu bisa dilalui.
“Untuk jumlah kerugian bencana alam belum bisa diperkirakan, karena personil masih melakukan pendataan apa saja yang rusak akibat bencana itu. Mudah-mudahan besok sudah bisa kita perkirakan berapa kerugian akibat benaca alam tersebut,” kata Masfet.
Tidak itu saja, upaya evakuasi terus dilakukan pihak BPBD Pasaman. Bahkan bersama dinas sosial setempat, anggota dinas dan tim evakuasi telah mendirikan dua unit tenda darurat. Gunanya tak lain untuk posko bencana dan penampungan korban terdampak angin kencang dan banjir.
“Dari data kami ada tiga rumah dari tiga kepala keluarga yang rusak berat. Untuk tiga keluarga ini, kami telah mengevakuasinya. Bahkan malam usai kejadian, kami telah berikan bantuan berupa alat-alat dapur, pakaian dan lainnya. Ini baru bantuan sementara untuk korban bencana angin kencang” sebut Efka Emi, Kepala Dinas Sosial Pasaman.
Menurut Efka, pihaknya terus melakukan pendataan 45 unit rumah yang rusak tersebut. Lalu mencatat dan memberikan apa yang dibutuhkan oleh korban bencana untuk saat ini.
Disambar Petir
Sementara, Kapolres Pasaman, AKBP Hasanuddin menjelaskan, korban disambar petir saat berada di lokasi sawah Kampung Nan Tingga yang terletak di Maninjau Jorong Murni Nagari Panti.
“Korban pergi ke sawah sendirian. Lalu di tengah sawah, korban berteduh di pondok sawah karena hujan. Saat itulah,petir menyambar tubuh korban di bagian pipi sebelah kanan dan dibagian dada korban yang mengakibatkan korban meninggal dunia dan pada saat itu juga,” jelas Kapolres Hasanuddin.
Beruntung, kejadian ini diketahui oleh salah seorang petani lainnya, Asmar yang ada di sekitar lokasi. Saksi pun langsung memberitahu keluarga korban. (chandra)