“Pada Pilkada 2020 ini tidak ada pilihan lain selain Sutan Riska,” ungkap perwakilan Datuak Nan Batujuah Kecamatan Timpeh, Aleksander Dt Mangkuto saat diwawancara Topsatu.com.
Menurutnya, dulu Kecamatan Timpeh akrab disebut wilayah pingiran lantaran akses jalan yang cukup sulit serta memakan waktu lama, 3 sampai 4 jam untuk sampai ke wilayah timpeh. Kini untuk menyentuh wilayah Kecamatan Timpeh, cukup dengam waktu satu jam saja.
” Dari Kecamatam Pulau Punjung, sudah ada jalan bukit lantak. Lama perjalanan dari pulau punjung ke timpeh cukup dengan jarak tempuh 1 jam saja, begitu juga sebaliknya. Dari Kecamatan Sitiung sudah ada jembatan rangka baja ( Pulai-red). Ditambah lagi jalan lingkar nagari, jalan poros kabupaten, dan jalan lingkar jorong yang sebagian besar sudah diaspal hotmix dan rigit beton,” terangnya
Selanjutnya Datuak Nan Salapan, Kecamatan Koto Besar pun memantapkan niat memenangkan SR- Labuan, 9 Desember mendatang.
” Kami optimis untuk memenangkan Sutan Riska Tuanku Kerajaan- Dasril Panin Dt Labuan. Tidak ada pilihan lain selain SR- Labuan. Selama Sutan Riska memimpin Dharmasraya kami merasakan sentuhan pembangunan,” tegas tokoh setempat Harisman.
Sementara itu tokoh lainnya, Latif Iswanto, dan Suhaili Alex mengatakan, pada Pilkada 2015 lalu, Sutan Riska memperoleh suara 85 persen dari 2.300 pemilih di Kenagarian Koto Laweh, Sitiung IV. Pada Pilkada 2020 ini kaum Datuak Nan Salapan sudah memantapkan tekat untuk memperoleh suara 95 persen.
” Cucu kemanakan, urang sumando, bundo kanduang harus memilih SR- Labuan. Jangan memilih karena uang, tapi memilih untuk kebaikan dan kemajuan Dharmasraya lima tahun kedepan. Tidak ada stigma memilih karena uang,” tegasnya.
Menurutnya tokoh sentral Nagari Koto Laweh ini, duet kepemimpinan SR- Labuan adalah jawaban atas keinginan segenap masyarakat Dharmasraya yang menginginkan kampung halamannya maju dan berkembang.
Ia menegaskan, sebagai bagian dari kaum adat yang dikenal memiliki sikap dan komitmen yang kuat, menjadi modal utama sekaligus benteng pertahanan yang kokoh untuk tidak terbujuk rayu dengan program- program yang belum teruji pelaksanaannya.
Tokoh sentral lainnya, Adi Gunawan, Budi Sanjoyo, Asrul Syukur, Datuak Kayo, Datuak Muyang, Masrul Maas, Datuak Paduko Intan, dan puluhan tokoh sentral lainnya pun setuju Sutan Riska dua periode. (roni)