Dharmasraya – Memperingati hari peduli sampah nasional (HPSN) tahun 2024, pemerintah Kabupaten Dharmasraya menggelar Goro Massal membersihkan ibukota pada Jumat 1 Maret 2024. Melibatkan ribuan pegawai Organisasi Perangkat Daerah dan para walinagari di ibukota Kabupaten berjuluk bumi ranah cati nan tigo itu.
Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan melalui Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Budi Waluyo menjelaskan, peringatan HPSN tahun ini menyasar pembersihan sampah plastik. Di Dharmasraya diprioritaskan untuk membersihkan lingkungan ibukota dari sampah plastik.
“Sesuai tema HPSN 2024, kita menyasar pembersihan sampah plastik yang berserakan di jalan jalan ibukota,” jelas mantan wartawan senior ini.
Menurut Budi, target sampah plastik yang disasar dalam Goro HPSN 2024 ini sebanyak 5 ton. Sampah plastik yang berhasil terkumpul akan dipilah dan residunya akan dibawa ke TPA Gunung Medan. DLH akan mengangkut residu sampah ke TPA dan akan menukar sampah yang bisa di daur ulang dengan uang ke bank bank sampah yang tersedia. Budi yakin target sampah plastik yang harus dikumpulkan tercapai.
“Saya pantau ke lapangan, sudah lebih lima truk yang siap dibawa ke TPS untuk dipilah,” terang Budi tanpa menyebut berapa beratnya.
Goro HPSN 2024 ini juga sebagai wujud nyata pegawai Dharmasraya dalam partisipasinya membersihkan lingkungan sebelum memasuki bulan suci ramadhan. Bulan suci umat Islam ini perlu disambut dengan suci hati dan bersih lingkungan, supaya semuanya dapat menjalankan ibadah puasa dengan nyaman. Sebab kebersihan lingkungan menjadi tanggung jawab semua pihak dan seluruh masyarakat.
Kegiatan HPSN 2024 di Kabupaten Dharmasraya, selain ditandai dengan Goro masal pembersihan ibukota, juga ditandai dengan implementasi inovasi GAGAH PISAN, sebuah inovasi yang dirancang untuk mendorong berkembangnya ekonomi sirkular. Inovasi ini merupakan kolaborasi para walimurid bersama pihak sekolah untuk mendidik para siswa mampu memilah sampah dan memanfaatkannya untuk dijadikan tabungan sekolah.
Inovasi GAGAH PISAN ini akan diujicoba di tiga sekolah, yaitu di SMP Unggul, SMPN 2 Pulau Punjung dan SDN 14 Pulau Punjung.
“Kita sudah sosialisasi ke walimurid, guru dan siswa. Tinggal implementasi lagi. Kita tunggu tindak lanjut pihak sekolah,” terang Budi. Dia berharap ke depan masyarakat tidak hanya meningkatkan pengelolaan sampah, tapi juga dengan memanfaatkan sampah sebagai bagian dari kegiatan perekonomian mereka. ( roni )