PAYAKUMBUH – Sesuai dengan intruksi kepala daerah, Pasar Pusat Pertokoan Payakumbuh ditutup mulai Senin (4/5) ini. Penutupan yang dilakukan itu, terkait dengan penyebaran Corona Virus (Covid-19) yang berasal dari pasar itu sangat masif kepada masyarakat.
Bahkan Ikatan Pedagang Pasar Payakumbuh (IP3), juga mengajukan permohonan yang disetujui pengurus dan pedagang kepada Walikota Riza Falepi, selaku Ketua Tim Gugus Tugas Covid-19 Payakumbuh untuk melakukan penyemprotan disinfektan sekaligus membuat edaran penutupan pasar secara menyeluruh sampai 10 Mei 2020 mendatang.
Salah seorang pengurus IP3 Yusra Maiza, yang dihubungi wartawan, Senin (4/5) mengatakan penutupan pasar ini dilakukan setelah adanya 6 pelaku pasar (warga dan pedagang) yang ditemukan positif Corona. Mereka semua diduga satu clusters dengan pasien positif pertama.
“Benar, kita mengajukan permohonan kepada Pemko agar menutup pasar. Kita menyerahkan kepada Pemda bagaimana yang terbaiknya, karena kita tidak ingin Corona menyebar lebih jauh di area pasar. Untuk sementara lebih baik ditutup selama seminggu ke depan,” ujarnya.
Meski keputusan ini bakal memicu pro kontra di lingkungan pedagang, Yusra Maiza menegaskan bila terjadi protes dari pedagang terhadap keputusan ini, maka jatuhnya protes pribadi bukan dari pengurus IP3.
“Saat ini murni pertimbangan bersama, kita tidak ingin menjelang lebaran Corona semakin menyebar. Di awal-awal kita memutusnya dan nantinya harapan kita di minggu terakhir Ramadhan, kita bisa belanja dengan bebas tanpa ada Corona di lingkungan pasar,” tambah Yusra Maiza.
Pemko Payakumbuh telah menyikapi hal itu, dan menutup Pasar Pusat Pertokoan Payakumbuh. Walikota Payakumbuh Riza Falepi, mengatakan, Pasar Ibuah tidak ditutup. Menurutnya pasar Ibuah adalah pasar tradisional untuk kebutuhan sembako masyarakat. “Pasar Ibuah adalah pasar sembako, kita usahakan tidak ditutup,” jawab Riza Falepi.