PADANG-Fantastis dan fenomenal. Itulah yang pas dialamatkan kepada Mulyadi, Caleg Partai Demokrat untuk DPR dari Dapil Sumbar 2 ini. Dari 81 caleg yang bertarung (dari 14 parpol, minus Hanura dan PKPI), Mulyadi sukses meraup 145.010.
Raihan ini sekaligus mengukir sejarah pencalegan di daerah ini. Jika dikalkulasikan dengan total suara sah di Dapil Sumbar 11 untuk DPR RI yang mencapai 1.176.300 suara, maka politisi prorakyat ini mendapat dukungan 12,4 persen.
“Ini adalah persentase elektabilitas tertinggi sepanjang sejarah pileg di Sumbar. Untuk mencapai angka 10 persen saja di tengah kompetisi alot, agak susah,” ujar pengamat politik dari Unand , Edi Indrizal.
Dia menyebut, pencapaian persentase elektabilitas itu, tak terlepas dari kiprah yang diperbuat Mulyadi selama mengabdi di Senayan. Amanah yang diberikan rakyat kepada Mulyadi, benar-benar dilakoni dengan baik.
Meskipun Pemilu 17 April lalu di Sumbar bisa dikatakan milik Prabowo-Sandi yang memperoleh 87 persen suara. Momentum Pilpres dan Pileg bersamaan ini membuat Partai Gerindra sangat beruntung karena mendapat efek ekor jas yang luar biasa.
Tetapi karena personal Mulyadi sangat kuat dalam ingatan masyarakat Sumbar yang telah berbuat selama ini, walau Gerindra juara di Dapil Sumbar 2, tetapi secara personal, suara Mulyadi tetap tak terkalahkan oleh caleg lain.
“Saat kami survei elektabilitas calon anggota DPR dari Sumbar, khusus Mulyadi tak hanya dikenal, tapi juga paling disukai. Faktor pendorongnya, antara lain adalah sukses menggiring dana APBN ke Sumbar yang boleh dikatakan melebihi porsinya. Hasilnya membekas sehingga rakyat Sumbar, sulit melupakan jasa Mulyadi,” terangnya.
Edi Indrizal benar. Para kader Demokrat mengakuinya. Masyarakat pun menikmatinya. Misalnya, Fly over kelok sembilan yang ‘berkelas’ dan mendunia itu, sulit masyarakat memisahkannya dengan Mulyadi. Karena dialah aktor percepatan pembangunan kelok sembilan hingga tuntas dan dimanfaatkan hingga sekarang.
Lalu, kelanjutan pembangunan irigasi Batang Anai di Padang Pariaman, pembangunan rusunawa untuk puluhan pondok pesantren (ponpes) dan sejumlah infrakstruktur lainnya, termasuk hand tracktor,becak motor, lampu penerangan jalan.
Bahkan karena juga menggiring program bantuan stimulan perumahan swadaya (BSPS) untuk Agam, Padang Pariaman, Limapuluh Kota, Pasaman, Pasaman Barat, Payakumbuh, Bukittinggi dan Pariaman, ribuan KK miskin di daerah ini, sulit melupakan jasa Mulyadi.
Dilihat dari total keseluruhan suara yang diraih parpol pada Pileg 17 April lalu, Demokrat hanya menempati kursi ketiga, setelah Partau Gerindra yang mendapat sekitar 223.891 suara dan PKS sekitar 199.737 suara. Demokrat sendirinya hanya 197.834 suara dan sekitar 144.954 di antaranya disumbangkan oleh Mulyadi.
Kursi keempat direbut PAN dengan raihan suara total sekitar 151.476 suara, kursi kelima Partai Golkar dengan raihan suara total 79.023 dan kursi keenam, PPP dengan total raihan 78.378 suara.