Tak heran ada yang bicara nyeleneh. Katanya, Mulyadi saja seorang yang bertanding, sudah mengantarkan Demokrat melenggang ke Senayan, mengalahkan ‘sepasukan’ (baca enam caleg) Partai Golkar dan ‘sepasukan’ PPP.
Raihan suara Mulyadi tersebut, juga meningkat siginifikan dibanding Pileg 2014. Ketika itu, Mulyadi hanya meraup suara dukungan pribadi tak sampai 100 ribu suara, tepatnya 84.563 suara. Artinya, selisih peningkatan suara Mulyadi antara Pemilu tahun 2014 dengan Pemilu 2019 silam mencapai 60.447 suara.
Bahkan dalam cacatan Singgalang, pada Pileg 2014, dengan raihan 84.563 suara, Mulyadi peraih suara tertinggi dari 14 caleg yang lolos ke Senayan. Padahal raihan secara partai, Demokrat berada di bawah Partai Golkar dan Partai Gerindra. Sama dengan Pileg 2019, Mulyadi juga terbanyak meraup suara dari 14 caleg yang lolos ke Senayan, sedangkan secara partai, Demokrat berada di bawah Partai Gerindra dan PAN.
Boleh dikata, dua kali berturut-turut, menjadi peraih suara tertinggi dari seluruh caleg yang bertanding menuju ke Senayan, adalah rekor bagi perpolitikan di Sumbar. Mulyadi menggoreskannya. Rasanya rekor ini baru bisa dilakukan paling cepat 15 tahun dari sekarang.
Dari hasil rekapitulasi hasil penghitungan suara yang telah dituntaskan KPU Sumbar, Sabtu malam (11/5), Mulyadi hampir merajai perolehan suara di 8 kota dan kabupaten pada Dapil Sumbar II. Ia hanya kalah di Kota Pariaman dan Pasaman. Di Pariaman, Ade Rizki Pratama (Gerindra) peraih suara terbanyak dengan capaian 3.566 suara pribadi. Mulyadi meraih 2.298 suara. Di Pasaman, Ade Rizki meraih 16.173 suara dan Mulyadi 13.136 suara.
Mulyadi tak terbendung di enam kota/kabupaten lainnya di Dapil Sumbar II dengan capaian yang begitu tinggi. Di Bukittinggi, Mulyadi mengumpulkan dukungan pribadi hingga 20.035 suara. Di Payakumbuh, Mulyadi berhasil mengumpulkan dukungan 6.056 suara.
Agam, menjadi kantong terbesar menyumbang suaranya, yakni mencapai 41.916 suara. Begitu juga di Limapuluh Kota, Mulyadi mengumpulkan suara hingga 27.699 suara. Di Padang Pariaman, Mulyadi jadi terdepan, meraup 15.623 suara dan dibayangi ketat politisi Golkar, John Kennedy Azis dengan capaian 15.028 suara. Di Pasaman Barat, Mulyadi juga terdepan dengan raihan 18.191 suara.
Dengan suara yang meningkat dari Pemilu sebelumnya, Mulyadi berterima kasih kepada pemilih di Sumbar 2. Menurutnya, hal itu didapat dari begitu kuatnya tekad masyarakat di 8 Kabupaten/Kota itu agar dirinya kembali melaju ke DPR RI. ”Begitu juga dengan tim kami yang bekerja siang malam, serta kader Partai Demokrat yang begitu serius membantu kami,” kata Mulyadi. (015)