PADANG – Ratu Prillia Menez atau lebih dikenal dengan Ratu Sikumbang tak jadi calon legislatif (caleg) DPR RI dari Partai NasDem. Kendati demikian, Ratu tetap tersenyum manis ketika ditemui oleh awak media di rumah neneknya di Padang, Rabu (15/8).
Dengan wajah ramah dan berpenampilan santai, Ratu menemui awak media yang ingin mengkonfirmasi tentang batalnya jadi caleg DPR RI Partai Nasdem Dapil Sumbar I.
“Sebenarnya tak terjadi apa-apa, mungkin belum nasib baik saja buat diri saya dan Allah punya rencana lain,” ujarnya sembari menjamu awak media.
Kendati tersenyum, namun tetap terselip rasa kecewa. Namun, dirinya tak mau bercerita terlalu banyak dalam persoalan tersebut karena takut ada yang tersinggung atau merasa tidak enak.
Ratu menyebutkan, sebelum menjadi bacaleg rencana untuk maju ke senayan dari Dapil Sumbar I tersebut sudah disampaikan ke Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh melalui anggota DPR RI Partai Nasdem dari Sumbar.
Ketua umum pun menyambut baik, dan anggota DPR RI tersebutlah yang mengajak Ratu Sikumbang hingga dimasukan ke Dapil Sumbar I. Namun, setelah keluar DCS dari KPU Sumbar nama Ratu Sikumbang hilang.
Ratu Sikumbang tak mempermasalahkannya kendati ada rasa kecewa.
“Setidaknya, masyarakat Sumbar kini tak bertanya-tanya lagi kenapa Ratu Sikumbang tak jadi caleg DPR RI,” ujarnya.
Bagi Ratu Sikumbang, tak jadi mencaleg tersebut sudah rencana Yang Maha Kuasa dan itu terbaik baginya. Dia akan tetap fokus sebagai seniman artis Minang menghibur masyarakat banyak.
Menurut Ratu, tak usah dipersoalkan tak jadi dirinya mencaleg menuju senayan. Namun, dia meminta baliho yang terpasang serta ada foto dirinya pada Partai Nasdem diturunkan.
Ratu Sikumbang mengatakan, lagu Minang kini sudah semakin mendapati tempat di hati masyarakat. Tak hanya masyarakat Minang namun masyarakat luar Minang pun juga semakin menyukai lagu Minang tersebut.
Dikatakan, kendati ada partai lain meminangnya untuk Caleg DPR RI saat ini, Ratu Sikumbang belum bisa menerima dan mempertimbangkannya terlebih dulu. Sebab, tak ingin mengecewakan masyarakat Sumbar kedua kalinya.