PADANG – Rektor Universitas Andalas (Unand), Prof. Dr. Efa Yonnedi, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada PT Semen Padang yang telah memberikan puluhan kepingan emas sebagai reward dari poin yang berhasil dikumpulkan oleh Program Pengolahan Sampah menjadi Emas (PPST) Unand melalui program Nabuang Sarok.
“Kami sangat gembira atas pemberian reward emas ini. Ini menunjukkan bahwa Unand berhasil mengubah sampah menjadi emas. Prestasi ini sungguh luar biasa,” ujar Prof. Efa Yonnedi, yang sebelumnya menjabat sebagai Dekan Fakultas Ekonomi Unand.
Hal itu dia katakan usai Pusat Pengelolaan Sampah Terpatu (PPST) Unand, berhasil menghasilkan 53 kepingan emas dari program Nabuang Sarok PT Semen Padang.
Pada Jumat (15/3/2024) sore, kepingan emas dari program menabung sampah berbasis aplikasi itu diserahkan oleh Direktur Keuangan & Umum PT Semen Padang, Oktoweri, kepada Rektor Unand, Dr. Efa Yonnedi, S.E., MPPM, Akt., CA, CRGP, di Rektorat Unand.
Menurutnya, sampah dan ranting kering yang berhasil diolah menjadi residu biomassa kering berasal dari daun-daun kering yang terkumpul dari sekitar lingkungan kampus. “PPST Unand menggunakan teknologi TOSS dalam pengolahannya,” tambahnya.
Dr. Ir. Fadjar Goembira, S.T., M.Sc., yang merupakan anggota Tim Green Campus UNAND, menjelaskan bahwa teknologi TOSS ini bertujuan untuk mengubah sampah menjadi bahan bakar alternatif. Hal ini tidak hanya membantu dalam mengatasi masalah sampah, tetapi juga berpotensi mengurangi penggunaan bahan bakar fosil.
“Bahan bakar alternatif ini dapat digunakan oleh PLN dan Pabrik Semen untuk mengganti sebagian bahan bakar batubara, sehingga tidak hanya masalah sampah yang dapat teratasi, namun juga penggunaan bahan bakar fosil dapat dikurangi,” ungkapnya.
Dengan adanya dukungan dan apresiasi dari PT Semen Padang, Unand semakin termotivasi untuk terus melakukan inovasi dalam pengelolaan sampah demi menciptakan lingkungan kampus yang lebih bersih dan berkelanjutan. (*)