bola  

Relawan Pro Buya dan Garuda Hitam: Stadion Utama Sumbar Wajib Diganti Jadi Gelora Bung Hatta

Dia menambahkan, semua masyarakat Sumbar, baik yang berada di ranah ataupun di rantau harus mendorong hal ini direalisasikan oleh pemerintahan Provinsi Sumbar periode berikutnya.

“Apabila, Mahyeldi-Vasko menang di Pilgub Sumbar 2024, kita bersama harus mengawal ini untuk dapat direalisasikan dan menjadi legacy (warisan), kebanggan pemerintahan mereka.”

“Ini menjadi catatan sejarah penting di Sumatera Barat dan di Indonesia,” sambung Mahdiyal Hasan yang juga salah satu pendiri dan Ketua Pertama TIDAR Sumbar, organisasi kepemudaan partai Gerindra.

Kemudian, Ketua Relawan Mahyeldi-Vasco ini juga berpesan, dalam pepatah Minangkabau mengatakan “mamiliah pemimpin haruslah yang bakaniang laweh badado lapang”.

Artinya, seorang pemimpin yang dipilih haruslah pemimpin yang bisa menjadi panutan secara moral dan agama. Berkening luas bermakna bijaksana, memiliki keluasan wawasan dan ilmu pengetahuan, inovatif dan kreatif. Lalu. berdada lapang bermakna sabar, ikhlas dan tidak suka mendzalimi orang lain.

Dengan menjadikan pepatah minang ini menjadi salah satu indikator penting bagi masyarakat sumbar memilih calon pemimpin daerah di Sumbar baik di kabupaten/kota maupun provinsi.

“Kita semua berharap kedepan Provinsi Sumatera Barat dapat menjadi provinsi yang cerdas dan BerAkhlak,” tutup Mahdiyal. (*)