PAYAKUMBUH – Rencana pembangunan Payakumbuh Convention Hotel (PCH) memasuki tahap pembahasan walikota bersama DPRD.
Pembahasan itu diagendakan dalam rapat antara Komisi B dan pemerintah daerah, yang dilaksanakan di ruang rapat paripurna DPRD, Kamis (7/1).
Agenda itu memang dikebut pelaksanaannya, karena beberapa waktu lalu ada investor dari Korea yang akan melakukan investasi di bidang perhotelan ini di Kota Payakumbuh.
Hadir Ketua DPRD Hamdi Agus, Ketua Komisi B Maharnis Zul, Wakil Ketua Komisi B Edward DF, Sekretaris Komisi B Yernita dan anggota Komisi B seperti Heri Iswandi, Opetnawati, Ahmad Ridha, yang juga didampingi Sekwan Elvi Jaya.
Sementara Walikota Payakumbuh Riza Falepi, didampingi Sekda Rida Ananda, Asisten II Elzadaswarman, Kepala Bappeda Ifon Satria Chan, Kadis PUPR Muslim, Kadisparpora, Desmon Corina, Kadis DPMPTSP Harmayunis, Kadis LH Dafrul Pasi, Kadiskominfo Jhon Kenedi, Kadishub Novriwandi, Kabag Perekonomian Arif Siswandi dan pejabat Pemko lainnya.
Walikota Riza Falepi di hadapan para wakil rakyat itu memaparkan bagaimana proyeksi kerjasama investasi dari PT. Lugas Jaya Pratama (investor join Korea dan Indonesia) dengan Pemko Payakumbuh untuk membangun hotel berbintang. Setidaknya hotel berbintang tiga atau empat, dengan nilai investasi mencapai Rp300 miliar.
“Apabila hotel sekelas ini dibangun dengan biaya APBD, maka sayang sekali belum kuat anggaran kita. Itupun untuk menjadikannya berbintang tiga atau empat tentu butuh anggaran lagi,” ujarnya.
Menurut Riza, untuk merealisasikan itu, tentu harus ada persetujuan pemanfaatan eks Kantor Balaikota di Bukik Sibaluik untuk pendirian hotel berkelas internasional itu dari DPRD, sebagai mitra pemerintah daerah dalam memberikan pertumbuhan ekonomi untuk Kota Payakumbuh.
“Meski di tengah pandemi Covid-19, pertumbuhan ekonomi kita tidak minus dan tercatat naik lebih dari 1 persen. Tapi jika kondisi ini dibiarkan terus menerus, maka pertumbuhan ekonomi kita akan merosot. Karena kita perlu sumber pertumbuhan baru, yang bisa menambah laju pertumbuhan ekonomi kita ini,” tambahnya.
Dikatakan Riza, ada 3 sektor yang dapat dijadikan bahan pertumbuhan baru di Payakumbuh, yaitu kampus, hotel dan wisata kuliner.
Dengan adanya kampus mendatangkan banyak mahasiswa ke Payakumbuh. Dengan hotel berbintang, akan mendatangkan wisatawan untuk menginap di Payakumbuh. Dan wisata kuliner sebagai sektor pendukung itu semua.
“Pariwisata harus dikelola dengan benar, untuk itu butuh infrastruktur dan daya tarik wisata industri. Malah rencana pembangunan hotel ini sudah ada 4 sampai 5 kali saya memberi izin kepada investor.