PARIAMAN – Ribuan warga tampak menyaksikan prosesi ‘Tabuik Naiak Pangkek’ di Simpang Tuguh Tabuik, Kota Pariaman, Minggu (21/7) pagi. Mereka tak hanya warga setempat, melainkan juga dari daerah lain yang memang sengaja datang ke Pariaman untuk menyaksikan semarak Festival Budaya Tabuik yang mendunia tersebut.
Tabuik adalah salah satu tradisi masyarakat di Piaman (Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Pariaman) dalam memperingati Asyura, yaitu gugurnya cucu nabi Muhammad, Imam Husain dalam perang karbalan. Festival budaya tersebut biasanya berlangsung selama sepuluh hari, yaitu dengan berbagai atraksi seni budaya.
Anasben melalui lagu ciptaannya menyebutkan bahwa ‘Pariaman tadanga langang,’ batabuik makonyo rami. Ungkapannya itu ternyata benar dan, itu terlihat jelas selama sepekan terakhir. Seking ramainya, jalan-jalan utama di pusat ‘kota sala lawuak’ tersebut sampai macet dibuatnya. Itulah magnet budaya tabuik yang sudah masuk dalam kelender wisata nasional tersebut.
Puncak Festival Budaya Tabuik akan berlangsung di Pantai Gandoriah pada Minggu (21/7) sore. Tabuik akan dibuang ke laut menjelang magrib dan, seperti ditahun-tahun sebelumnya, puluhan ribu, bahkan bisa lebih 100 ribu warga akan menyaksikan prosesi pembuangan tabuik tersebut. Begitu ramainya.
Puncak keramaian itu sudah terlihat pada saat prosesi Tabuik Naik Pangkek di perempatan, Simpang Tuguh Tabuik, Kampuang Chino, Kecamatan Pariaman Tengah, Minggu pagi. Ribuan warga, diantaranya juga terlihat para perantau, tumpah menyaksikan Tabuk Pasa dan Tabuik Subarang Naiak Pangkek.
Ketika berita ini diturunkan, prosesi ‘Tabuik Naik Pangkek’ telah selesai dan, sejumlah ruas jalan sudah ditutup demi kelancaran jalannya pesta budaya tersebut. (dmn)