Sementara itu, industri pengolahan di Provinsi Sumatera Barat menunjukkan geliat di tahun 2021. Pada kuartal ketiga 2021, sektor ini mampu tumbuh sebesar 13,36% dari triwulan sebelumnya (q-o-q).
“Semoga indikasi tersebut menunjukkan bahwa perekonomian Provinsi Sumatera Barat telah mulai menggeliat, bergerak, serta keluar dari himpitan pandemi Covid-19,” kata Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansyarullah saat menerima tabung oksigen dari Kemenperin.
Gubernur menyampaikan, berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 58 tahun 2021, wilayah Sumatera Barat telah memasuki Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1 dan 2. Artinya, kasus Covid-19 di wilayah Sumatera Barat dapat dikendalikan sebagaimana yang diharapkan.
“Kami dari pemerintah provinsi mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Perindustrian RI, yang telah memberikan bantuan tabung oksigen dan regulator. Bantuan ini sangat berarti bagi kita, sebab ketika kasus tinggi dulu Sumbar kekurangan tabungan oksigen dan kita harus mencari kekurangan oksigen untuk masyarakat yang membutuhkan,” kata Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah.
Dikatakannya, saat ini kasus Covid-19 di Sumbar terus melandai dari waktu ke waktu. Meski demikian masyarakat diminta untuk terus menerapkan protokol kesehatan. Apalagi jelang Natal dan Tahun Baru yang waktunya berdekatan. Kondisi itu diperkirakan akan meningkatkan jumlah kasus Covid-19 di Tanah Air, termasuk Sumbar.
“Belajar dari dua tahun selama covid berlangsung, pemerintah akan mengantisipasi berbagai kemungkinan peningkatan kasus. Nah, bantuan tabung oksigen dan regulator ini tentu akan sangat bermanfaat, jika terjadi peningkatan kasus covid yang tak diinginkan,” terangnya.
Di luar negeri saat ini kata Mahyeldi telah terjadi lonjakan kasus covid. Karena itu pemerintah Sumbar terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan tidak menggelar kerumunan sebagai antisipasi kasus. Tak hanya itu pemprov Sumbar juga terus menggebyarkan program vaksinasi. 107