Sawahlunto – Kerja keras, ketulusan, doa, dan semangat tinggi menjadi kunci sukses Ricky Ekoni Syaputra, mantan anggota Karang Taruna teladan Sawahlunto sekaligus peraih penghargaan tingkat Provinsi Sumatera Barat. Kini, ia sukses mengembangkan usaha ternak sapi, kambing, dan pakan ternak meski harus melewati banyak rintangan dalam hidup.
Ricky, warga Santur, Kecamatan Barangin, Kota Sawahlunto, yang merupakan bagian dari warisan budaya dunia UNESCO, mengungkapkan bahwa perjalanan hidupnya penuh dengan jatuh bangun. Bahkan, ia sempat terjerumus ke dunia hitam. Namun, kesadaran dan tekadnya untuk mengubah hidup menginspirasi Ricky untuk memanfaatkan lahan tidur di sekitar rumahnya dengan beternak kambing lokal pejantan etawa dan sapi.
Awalnya, Ricky menjual dua kendaraan kesayangannya, sebuah sepeda motor dan mobil Mitsubishi L-300, untuk modal usaha ternak. Dengan tekad nekat, ia memulai peternakan kecilnya. Hasilnya tidak mengecewakan. Ternaknya berkembang, begitu pula dengan pakan ternak berupa rumput odot yang ditanamnya.
Namun, keterbatasan lahan di sekitar rumah menjadi kendala bagi perkembangan usahanya. Ricky kemudian menggagas kerja sama dengan GM PT Tambang Bukit Asam Tbk Sawahlunto, Yulfaizon Chong, untuk memanfaatkan lahan pasca-tambang di kawasan Kayu Gadang. Ide tersebut diterima, dan Ricky pun mendapat izin untuk mengelola lahan seluas lima hektare.
Dalam tempo tiga bulan, lahan tersebut hijau oleh rumput odot, siap menjadi sumber pakan ternak. Langkah selanjutnya adalah membangun kandang sapi dan kambing. Kini, jumlah ternak Ricky berkembang pesat hingga mencapai puluhan ekor.
Ricky juga memanfaatkan limbah kotoran sapi dan kambing untuk diolah menjadi pupuk kandang. Pupuk ini ia gunakan untuk menyuburkan lahan bekas tambang yang awalnya tandus. Keberhasilannya membuat lahan tersebut produktif kembali.
Selain peternakan, Ricky menanam berbagai tanaman seperti petai, jengkol, nangka, alpukat, serta sayuran seperti cabai, terong, tomat, dan ubi kayu. Keberhasilan ini menjadikan lahannya tidak hanya sebagai sumber penghidupan, tetapi juga sebagai contoh nyata pemanfaatan lahan pasca-tambang.
Ricky mengungkapkan rasa syukurnya atas perkembangan usaha ini. “Alhamdulillah, usaha ternak dan perkebunan ini tidak hanya menyejahterakan saya, tetapi juga memberikan lapangan pekerjaan bagi warga sekitar dan membantu kelompok tani ternak yang membutuhkan bibit rumput odot,” ujarnya kepada TOPSatu saat ditemui di lahan ternaknya, Rabu (11/12).
Keberhasilannya juga menarik perhatian banyak pihak, termasuk perguruan tinggi ternama, profesor, doktor, serta mahasiswa yang menjadikan lahannya sebagai lokasi studi lapangan. Meski bukan seorang sarjana, Ricky kerap diundang oleh PT Bukit Asam Tbk dan pemerintah daerah di luar Sumatera Barat untuk berbagi ilmu dan pengalamannya.
Ricky membuktikan bahwa tekad dan kerja keras mampu mengubah hidup. Usahanya menjadi inspirasi bagi masyarakat dan contoh sukses pengelolaan lahan pasca-tambang di Sawahlunto. (Bandi)