Ia menjelaskan, pemerintah daerah berupaya memikirkan jalan keluar untuk membantu ekonomi warga, khususnya bagi para pedagang.
“Kita memprediksi ada sekitar Rp1 miliar pendapatan restribusi pasar yang kita bebaskan perbulannya . Jika empat bulan kita bebaskan, berarti ada sekitar Rp 4 miliar restribusi pasar yang tidak akan kita pungut. Namun mengingat kondisi saat ini, tentu harus ada kebijakan ekonomi yang kita ambil, salah satunya dengan membebaskan restribusi pasar,” ungkap Ramlan.
Ia menambahkan, Pemko juga tengah membahas terkait penganggaran dampak penanganan covid-19 terhadap masyarakat. Sebelumnya memang telah diusulkan dana sebesar Rp 60 milyar. Namun karena adanya edaran dari Mendagri, tentang perpanjangan masa tanggap darurat covid-19 hingga Oktober, tentu akan dikoordinasikan ulang dengan seluruh perangkat daerah. (gindo)