“Kolaborasi masyarakat dan rumah sakit ini dinilai dapat menguatkan ketahanan masyarakat ketika terjadi bencana. Kolaborasi ini diimplementasikan dalam pelatihan peningkatan kesiapsiagaan, pembuatan dokumen rencana penanggulangan bencana, dan latihan-latihan atau simulasi bencana,” jelasnya.
Marhadi mengatakan, pada kondisi sebenarnya ketika terjadi bencana, rumah sakit dan masyarakat memiliki fungsi saling membutuhkan. Masyarakat yang terdampak bencana datang ke rumah sakit untuk mencari pertolongan pertama, sedangkan dalam kondisi bencana yang menyebabkan adanya korban massal, rumah sakit juga membutuhkan sumber daya manusia yang bisa membantu memberikan pelayanan.
Selain di Kota Pariaman, Persyarikatan Muhammadiyah juga memiliki sebuah rumah sakit di Kota Padang dan sejumlah klinik atau poliklinik di berbagai daerah, termasuk di dalamnya klinik bersalin. MDMC Sumbar bertekad, sarana kesehatan itu menjadi bagian dari wadah pertolongan umum yang siap memberi pelayanan terbaik, kendati sedang terjadi bencana alam.(mus)