PADANG-Terhitung Desember 2022, RS HB Sa’anin akan memberikan layanan kesehatan bagi warga binaan Lapas Kelas II A Padang. Layanan yang diberikan berupa konseling psikologi bagi warga binaan yang membutuhkan.
Kepala Dinas Kesehatan Sumbar, dr Lila Yanwar menjelaskan konsep layanan yang diberikan kepada para warga binaan dengan mendatangkan petugas ke Lapas Kelas II A.
“Ya petugas kesehatan kami dari RS HB Sa’anin, dinas kesehatan yang bakal datang ke lapas ketika ada permintaan layanan konseling psikolog,” terangnya, usai penandatanganan perjanjian kerjasama antara RS HB Sa’anin dengan Lapas Kelas II A Padang, Kamis (8/12) di Lapas Muara Padang.
Disebutkannya, Dinas Kesehatan Sumbar mengapresiasi langkah kerjasama yang dilakukan Lapas Kelas II A Padang. Sebab bagaimana pun juga warga binaan mesti tetap mendapatkan haknya selama menjalani masa hukuman.
“Warga binaan lapas itu punya hak yang sama dengan masyarakat di luar lapas. Ketika sakit dan butuh perawatan makanya petugas kesehatan yang datang ke lapas, sebab warga binaan tak bebas seperti masyarakat umum,” terang Lila.
Selain layanan konseling psikolog, layanan lain yang diberikan dari dinas kesehatan adalah pemeriksaan rutin dari Dinkes Kota Padang dan pemeriksaan skreening serta vaksinasi.
Kakanwil Kemenkumham Sumbar R Andika Dwi Prasetya menyampaikan, kerjasama yang dilakukan dengan sejumlah instansi terkait bertujuan untuk menjaga hubungan kepada pihak-pihak terkait tentang Pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Padang.
Sebelum penandatanganan perjanjian kerjasama dengan pihak terkait, Kakanwil Kemenkumham Sumbar R. Andika Dwi Prasetya menandatangani Memorandum Of Understanding (MoU) antara Kanwil Kemenkumham Sumbar dengan Dinas Kesehatan Sumbar tentang pelayanan kesehatan terhadap narapidana.
“Hari ini saya menyaksikan langsung penandatanganan perjanjian kerjasama antara Lapas Padang dengan pihak terkait,” ujarnya.
Andika menambahkan, ia berbangga Lapas Padang juga mendapat apresiasi dari BNNP Sumbar bahwa telah dilakukan tes urine kepada 1.000 lebih narapidana.
“Hasilnya seratus persen negatif, ini sebagai suatu yang luar biasa kepada Kalapas Padang,” kata dia. 107