Kondisi itu membuktikan, perumahan masih menjadi kebutuhan dasar di Indonesia dimana rasio sektor perumahan dari PDB nasional hanya sebesar 3%. Dengan begitu, sektor perumahan masih mampu menjadi penggerak perekonomian nasional di tengah efek pandemi Covid-19.
Bank BTN memang cukup beruntung, karena fokus pada perumahan. Sebanyak 75 persen bisnisnya di segmen KPR. Berbagai upaya terus dilakukan untuk menggenjot penjualan rumah di tengah masa pandemi. Seperti bersinergi dengan pengembang memberikan promosi khusus kepada konsumen, membuat program KPR khusus, menggelar pameran property serta mengajak pengembang untuk meningkatkan kualitas properti agar makin dilirik masyarakat.
Plt. Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu dikutip dari IDX channel mengatakan, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 665,71% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp1,60 triliun pada kuartal IV-2020. Angka tersebut, melambung tinggi dari Rp209 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Lompatan laba bersih tersebut ditopang oleh lima strategi utama perseroan yang digelar sepanjang 2020. “Dengan strategi tersebut membuktikan kami tidak hanya bisa memperbaiki kinerja bisnis tapi juga bertahan di tengah tekanan akibat pandemi. Tahun ini, kami optimistis dengan strategi tersebut beserta potensi di sektor properti, Bank BTN akan mencetak laba bersih yang terus melaju positif,” jelas Nixon dalam dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin (15/2/2021).
Dalam laporan keuangan BBTN, perseroan juga mencatatkan laba bersih yang ditopang pendapatan bunga sebesar Rp25,16 triliun pada kuartal IV-2020. Pendapatan bunga tersebut disumbang oleh penyaluran kredit yang tetap bertumbuh meski berada di bawah tekanan pandemi.
Kemudian, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi dengan pertumbuhan sebesar 8,63% yoy menjadi Rp120,72 triliun per kuartal IV-2020 menjadi penopang utama pertumbuhan kredit di BTN. Dengan catatan positif KPR Subsidi tersebut, membuat kredit perumahan BTN secara total naik sebesar 2,29% yoy menjadi Rp234,78 triliun per kuartal IV-2020.
Di segmen kredit non perumahan, BBTN tercatat telah menyalurkan kredit senilai Rp25,32 triliun. Kinerja penyaluran tersebut ditopang oleh kredit korporasi dan kredit konsumer yang naik masing-masing sebesar 77,81% dan 4,55% menjadi Rp11,94 triliun dan Rp5,11 triliun per 31 Desember 2020. Dengan total penyaluran tersebut, kredit Bank BTN tercatat mencapai Rp260,11 triliun atau naik 1,68% yoy pada kuartal IV-2020 dari Rp255,82 triliun di kuartal IV-2019.
Per 31 Desember 2020, Non Performing Loan (NPL) net Bank BTN tercatat sebesar 2,06% atau turun 90 bps dari 2,96% di periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, rasio coverage Bank BTN juga meningkat mencapai lebih dari 2 kali lipat sebagai antisipasi penurunan kualitas kredit akibat pandemi Covid-19. Pada kuartal IV/2020, rasio coverage Bank BTN tercatat sebesar 115,02% atau melonjak dari 50,01% pada kuartal IV/2019.
BTN masih optimistis bisnis di sejumlah industri ada yang masih bertumbuh. Apa lagi, sejumlah strategi juga telah dilakukan BTN demi menekan dampak virus Corona terhadap perekonomian nasional. Saat ini rasio cadangan terhadap non performing loan (NPL) atau kredit bermasalah BTN meningkat dan sudah di atas 100%. Sehingga mengurangi pengaruh volatilitas ekonomi ke laba dan juga permodalan perusahaan.
Salah satu strategi bisnis BTN adalah memiliki produk khusus bagi melenial yang diluncurkan pada triwulan III tahun 2018 lalu. Produk yang bernama ‘KPR Gaess’ menjadi perhatian manajemen karena generasi yang satu ini berdasarkan riset Badan Pusat Statistik (BPS) akan mendominasi populasi penduduk Indonesia, atau sekitar 34% atau sebesar 83 juta jiwa pada tahun 2020.
Perbankan memang memegang peranan cukup besar dalam mendorong aktivitas ekonomi masyarakat agar tetap bertahan dalam pandemi Covid-19. Oleh karena itu, perbankan perlu melakukan inovasi layanan jasa keuangan agar dapat terus memfasilitasi masyarakat dalam mengakses jasa keuangan dari perbankan.
BTN sendiri sebagai penguasa dalam pasar perumahan bersubsidi, hingga September 2020, sudah melayani 91,55 persen pasar KPR subsidi. Bila ditotal sejak program KPR diluncurkan pada 1976, Bank BTN telah menyalurkan kredit sebesar Rp 300 triliun untuk 5 juta rumah. (Eriandi)