PADANG – Salah seorang karyawan PT Semen Padang bernama Nino Perdana menyebut bahwa dirinya merupakan salah satu karyawan Semen Padang yang rutin mengikuti setiap kegiatan donor darah.
Bahkan untuk donor yang digelar SPSP ini, dirinya tercatat menjadi pendonor yang sudah 62 kali mendonorkan darahnya. “Alhamdulillah, ini yang ke 62 kali,” kata Nino usai donor darah.
Hal itu dia katakan saat Ratusan karyawan Semen Group antusias mengikuti kegiatan donor darah yang digelar oleh Serikat Pekerja Semen Padang (SPSP) di Gedung Serba Guna (GSG) PT Semen Padang, Selasa (17/10).
Hasilnya, sebanyak 349 kantong darah terkumpul dan diserahkan ke Unit Donor Darah (UDD) PMI Kota Padang.
Nino pun menceritakan awal mulanya dia mendonorkan darahnya. Kata dia, itu berawal sejak dia kuliah di Palembang pada tahun 2001. Saat itu, ada saudara dari teman kuliahnya yang mengalami kecelakaan, dan butuh transfusi darah golongan O.
Saat itu, Nino pun belum tahu tipe golongan darahnya apa. Karena alasan kemanusiaan, dia pun menawarkan diri dan ternyata golongan darahnya sama.
“Selain alasan kemanusiaan dan untuk membantu sesama, donor darah ini juga membuat tubuh terasa lebih segar. Kemudian, dengan donor darah secara rutin juga dapat meningkatkan kesehatan kita.” ujarnya.
Hal yang sama juga disampaikan pendonor lainnya, Yumendri yang mengaku sudah 36 kali ikut donor darah. Kata dia, donor darah membuat kita sehat, membantu sesama kita lebih utama. “Mungkin saat ini kita yang membantu, nanti bisa jadi kita yang menerima bantuan, makanya, yang terpenting bantulah selagi kita mampu.” katanya.
Selain sisi kemanusiaannya, tambah Yumendri, beberapa literasi yang dibacanya menyebut bahwa dengan donor darah secara rutin, juga dapat membakar kalori, menurunkan kolestrol, menurunkan risiko kanker dan lain sebagainya.
Kemudian, bagi lansia yang rutin donor darah sejak usia muda, akan memberikan banyak manfaat.
“Ini sudah banyak contohnya. Bahkan, sekarang ini banyak lansia yang rutin donor darah sejak muda memiliki kesehatan yang baik dan tetap prima di usia tua. Makanya, harus jadi contoh buat kita,” pungkas Yumendri. (*)