PADANG– Spektrum Politika Institute merilis hasil survei terbaru tentang preferensi politik masyarakat Kabupaten Pasaman menjelang Pemilu 2024. Survei ini dilakukan pada 18-21 November 2024 dengan melibatkan 440 responden yang tersebar di 12 kecamatan dan 22 nagari di Kabupaten Pasaman.
Metode yang digunakan adalah multistage random sampling, dengan margin of error ±4,6% pada tingkat kepercayaan 95%. Proses wawancara dilakukan secara tatap muka oleh pewawancara terlatih, sementara kontrol kualitas dilakukan melalui metode phone check dan pengawasan lapangan terhadap 50% total sampel.
Ketika ditanya, “Bila pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Pasaman diadakan sekarang ini, siapakah pasangan calon yang akan ibu/bapak pilih di antara pasangan berikut ini?”, hasil survei menunjukkan:
• Welly Suhery – Anggit Kurniawan N: 35,3%
• Sabar AS – Sukandi: 34,1%
• Mara Ondak – Desrizal: 19,1%
• Tidak tahu/tidak jawab: 7,2%
• Rahasia: 4,3%
Hairunnas, Peneliti Utama Spektrum Politika Institute, menjelaskan bahwa persaingan ketat antara pasangan Welly Suhery – Anggit Kurniawan N dan Sabar AS – Sukandi mencerminkan polarisasi dukungan di Kabupaten Pasaman. “Pasaman memiliki keragaman etnis yang kuat, terutama masyarakat Minangkabau dan Mandailing. Dominasi Welly Suhery di angka 35,3% menunjukkan keberhasilannya menarik dukungan signifikan dari komunitas Minangkabau di wilayah-wilayah tertentu, sementara Sabar AS tampaknya memiliki daya tarik besar di komunitas Mandailing,” jelas Hairunnas.
Sementara itu, Andri Rusta, akademisi dari Universitas Andalas, menyoroti bahwa pola dukungan yang muncul dalam survei ini mencerminkan dinamika sosial dan kultural di Pasaman. polarisasi yang cukup tajam dalam preferensi masyarakat Pasaman. “Hasil survei ini menunjukkan bahwa pemilih cenderung terfokus pada dua pasangan utama. Faktor seperti program yang ditawarkan, rekam jejak kandidat, dan strategi kampanye akan menjadi faktor krusial dalam menentukan hasil akhir,” ungkap Dr. Andri.
Spektrum Politika Institute menekankan bahwa survei ini merupakan potret dinamika politik saat survei dilakukan. Dengan masih adanya 11,5% responden yang belum menentukan pilihan atau merahasiakan preferensinya, para kandidat memiliki peluang besar untuk memperkuat dukungan di tiga hari ini. Dukungan berbasis etnis dan pendekatan programatik akan menjadi kunci dalam menentukan hasil akhir di Pilkada 2024.