“Jika nantinya kita melihat kepengurusan DPC, PAC ataupun organisasi sayap partai tidak bergerak dan tidak menjalankan apa yang diamanahkan partai, bukan tidak mungkin wacana untuk merombak kepengurusan akan terjadi. Sebab kita tidak ingin kepengurusan ini hanya tertera dalam SK saja. Kita mesti berjuang bersama-sama untuk memenangkan partai diperiode ini,” katanya.
Sejalan dengan itu Ketua DPW PBB menyampaikan bahwa rapat pleno merupakan proses untuk melahirkan kebijakan-kebijakan dari hasil evaluasi terhadap pengurus.
“Saat ini yang paling penting adalah seluruh pengurus dan kader partai mesti memiliki sikap tegas berpartai. Kita tidak ingin partai hanya sekedar tempat berkumpul saja dalam ajang 5 tahunan. Tapi ini adalah jalan perjuangan untuk kita berbuat demi dan untuk mensejahterakan masyarakat,” tegasnya.
“Sebagai perwakilan masyarakat dan partai kita mesti menyadari bahwa posisi kita sebagai anggota dewan saat ini kurang strategis, karena tupoksi dan kewenangan anggota DPR yang sudah berubah. Apalagi jika kita bergabung dengan yang memiliki fraksi penuh. Sehingga untuk menyuarakan harapan masyarakat terkendala dengan kebijakan fraksi. Untuk itu perlu sinergitas diantara kita sehingga ketika pemilu depan kita memiliki fraksi penuh di DPR,” tandasnya.
Rapat pleno diakhiri dengan penyerahan SK PAC Padang Panjang Barat dan Padang Panjang Timur, serta Bappilu yang diserahkan langsung oleh DPW PBB Sumatra Barat. Kepengurusan PAC Padang Panjang Timur diketuai oleh Afrima Yenti, PAC Padang Panjang Barat diketuai oleh Antes Prayudi. Sementara Bappilu diketuai oleh Aditiawarman. (Rel)