Santri Kelas Akhir KMI Diniyyah Pasia Tunjukkan Kebolehan dalam Ujian Amaliyah At Tadris

AGAM – Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia kembali menggelar Ujian Amaliyah At Tadris, sebuah tahapan penting dalam ujian akhir Kulliyyatul Mu’allimin Al-Islamiyyah (KMI).

Ujian ini bertujuan untuk mengasah keterampilan santri dalam mengajar sebelum mereka menyelesaikan pendidikan di pondok.

Pada sesi perdana, empat santri terpilih mendapat kesempatan untuk menampilkan kemampuan mengajar mereka di hadapan para guru dan rekan-rekan seangkatan.

Mereka adalah Syarif Hidayatullah (50 Kota), M. Fadlan Muarif (Jambi), Syakila Khairiya EP (Kamang, Agam), dan Rohadhatul Aisy (Pasaman Barat).

Keempat santri ini diberikan tugas untuk mengajarkan materi Mutholaah di lokasi berbeda.

Mereka dinilai langsung oleh empat guru KMI serta seluruh santri kelas enam sebagai bagian dari evaluasi pembelajaran.

Setiap santri menampilkan pendekatan unik dalam mengajar.

Syarif Hidayatullah mengadopsi metode pembelajaran berbasis IT, menghadirkan suasana kelas yang lebih interaktif dan modern.

Sementara itu, M. Fadlan Muarif, Syakila Khairiya EP, dan Rohadhatul Aisy memanfaatkan metode visual melalui gambar dalam pembelajaran bahasa Arab, sehingga materi lebih mudah dipahami oleh para santri.

Kreativitas dan keberanian para santri dalam menerapkan metode pengajaran inovatif mendapat apresiasi dari Ustaz Fauzan Azim, selaku Kepala KMI.

“Hal ini selaras dengan perkembangan zaman dan kebutuhan pendidikan saat ini,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa Ujian Amaliyah At Tadris bukan sekadar ujian formal, tetapi juga wadah bagi santri untuk mempersiapkan diri menjadi pendidik yang kompeten di masa depan.