PAYAKUMBUH – Satu lagi warga Payakumbuh dimakamkan dengan protap Covid-19. Warga yang berinisial D (55) dengan jenis kelamin pria, merupakan warga Kelurahan Napar, Kecamatan Payakumbuh Utara. D meninggal dunia pada Senin (20/4) sekitar pukul 19.00 WIB, di ruang isolasi RS Achmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi. Jenazah dibawa ke Payakumbuh, Selasa (21/4), sekitar pukul 07.00 WIB dari RSAM, langsung dibawa ke pemakaman.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh dr. Bakhrizal, mengatakan, Pemko Payakumbuh dalam hal ini melanjutkan apa yang telah dilaksanakan RSAM Bukittinggi, dimana protap penyelenggaraan jenazah ditetapkan pemerintah dan sudah sesuai dengan prosedur Kementerian Kesehatan.
“Hasil tes labor ini biasanya keluar 2 hingga 3 hari, usai dikirim ke Labor Unand di Padang. Jadi kita menunggu sampai nanti diumumkan secara resmi dari ketua tim gugus tugas yaitu walikota. Kita minta warga jangan cari-cari sumber informasi lain, nanti salah-salah informasi bisa menjadi menyebar hoaks,” ujarnya.
Menurutnya, sampai saat ini memang belum ditemukan warga yang positif Covid-19 di Payakumbuh. Meski belum ditemukan pasien yang positif virus corona, tapi dua warga lingkungan Nan Kodok Kelurahan Tigo Koto Dibaruah, dimakamkan oleh petugas dengan protap Covid-19.
Dari informasi yang didapat, almarhum berinisial D, sebelum menjalankan perawatan medis di RSAM Bukittinggi, juga sempat mendapatkan perawatan di ruangan IGD Ibnu Sina Payakumbuh, dari Senin dini hari. Siang harinya, D dirujuk ke RSAM Bukittinggi. Beberapa jam perawatan, akhirnya D meninggal dunia.
Sementara, Walikota Payakumbuh Riza Falepi yang juga Ketua Tim Gugus Tugas Covid-19 Payakumbuh, menyebutkan, kendati masih belum ada warga yang positif Corona dan terlepas soal hasil labor almarhum D, sudah saatnya masyarakat Payakumbuh jangan menganggap enteng dengan ancaman wabah pendemik Corona Virus. Apalagi, jumlah masyarakat Sumatera Barat yang positif Covid-19 tiap hari terus bertambah secara signifikan.
Selain itu, walikota dua periode itu juga menyebutkan, mulai Rabu (22/4) ini, akan diterapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Payakumbuh. Artinya masyarakat diminta untuk lebih banyak di rumah, tidak banyak beraktifitas di luar kalau tidak perlu. (bule)