AGAM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Sumatera Barat, melaporkan bahwa satu unit rumah di Kampung Melayu, Kecamatan Ampek Nagari, terkena material tanah longsor pada Sabtu (6/1) sekitar pukul 17.25 WIB. Rumah semipermanen ini terdampak longsoran tanah di bagian belakangnya.
Sekretaris BPBD Agam, Olkawendri, menyatakan bahwa tim Satgas BPBD Agam telah turun ke lokasi untuk melakukan pendataan dan langkah-langkah penanganan lebih lanjut terkait bencana tersebut.
Di samping kejadian tanah longsor di Kampung Melayu, curah hujan yang tinggi juga menyebabkan kerusakan pada pondasi jembatan yang menghubungkan Nagari atau Desa Adat Bawan menuju Nagari Batu Kambiang, Kecamatan Ampek Nagari. Jembatan dengan panjang sekitar enam meter dan lebar empat meter tersebut tidak dapat dilalui oleh kendaraan roda empat karena terban. Kendaraan roda dua masih bisa melewati jembatan, tetapi kondisinya dianggap sangat membahayakan pengendara karena kemiringan yang sudah terjadi.
Sekretaris BPBD Agam mengakui bahwa selama awal Januari 2024, beberapa kejadian bencana, seperti banjir dan tanah longsor, telah melanda daerah tersebut akibat curah hujan yang tinggi. Banjir terjadi di Tapian Kandih, Kecamatan Palembayan, dan Gantiang, Nagari Sitanang, Kecamatan Ampek Nagari. Tanah longsor tercatat di Cingkariang, Kecamatan Banuhampu, Panta Pauah, dan Bukik Apiak, Nagari Pariak Panjang, Kecamatan Matua.
Walau tidak ada korban jiwa yang dilaporkan, kerugian masih dalam proses pendataan. BPBD Agam mengimbau warga di sepanjang aliran sungai untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama dengan mengungsi ke daerah yang lebih aman saat air sungai mulai naik. Warga juga diingatkan untuk menghindari melewati daerah perbukitan yang rawan terhadap tanah longsor. “Tingkatkan kewaspadaan agar tidak menjadi korban jiwa,” tegas Olkawendri. (*)