SOLOK – Dengan memiliki area persawahan indah seluas 5000 Ha, Nagari Jawi-Jawi yang berada di Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, Provinsi Sumatra Barat memiliki destinasi alam yang tak kalah indahnya dengan Ubud Bali.
Nagari Kampung Budaya Jawi Jawi ini merupakan penghasil beras mutu terbaik di Sumatera Barat, memiliki 934 KK dan 4 Jorong yakni: Banda Oli, Paka Jumat, Pinang Sinawa dan Tangah Padang.
Tim Pemberdayaan dan Pengembangan (TP2) Desa Wisata Sumatera Barat , Ritno Kurniawan, Mona Siska, Deded Saugia berkesempatan mengeksplore dan mengunjungi Nagari tersebut dalam rangka Pendampingan Desa Wisata yang bekerjasama dengan Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat.
Ritno mengatakan tujuan pendampingan ini adalah untuk membantu mengembangkan potensi unggulan agrowisata dan potensi budaya yang bisa menjadi brand wisata Kampung Budaya Nagari Jawi Jawi.
“Kita mengumpulkan kesepahaman bersama untuk membangun desa agro (Padi/area pesawahan, perkebunan, peternakan spesifik desanya/nagarinya) dengan sentuhan pariwisata, secara bersama-sama, melibatkan CBT (community based Tourism) masyarakat dalam hal ini, pemuda, pokdarwis, kelompok tani, niniak mamak, alim ulama, cadiak pandai, bundo kandung, pemuka masyrakat, pihak nagari (wali nagari, ketua BPN, ketua bumnag), yang nanti nya bermuara pada peningkatan perekonomian masyarakat setempat,” tutur Ritno.
Pertemuan tim pendamping Desa Wisata dan masyarakat setempat dihadiri oleh Walinagari Kampung Budaya Nagari Jawi Jawi Laswir Malin Putiah, Kepala Jorong Balai Oli Yori Fadli, Ketua Pokdarwis Beyan Putra Albar, Ketua LPM, Pemuka Masyarakat dan Ibu ibu pengrajin Batik khas Jawi Jawi. Pertemuan ini berlangsung di Balai Adat Nagari Jawi Jawi, Kamis (6/10).
“Nagari kami memiliki potensi wisata budaya seperti Bararak Bajamba, Julo Julo menggarap Sawah, atraksi budaya Menangkap Belut, Mangalah Lauk dan wisata agro dengan areal persawahan yang luas menghasilkan produk beras unggulan yang rasanya “kamek” dan nikmat dibandingkan beras lain, serta perkebunan buah alpukat dll,” ucap Walinagari.
“Hamparan sawah kita yang masih orisini menjadi produk unggulan wisata agro kita yang bisa ‘dijual’ untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Selain itu kita juga punya umkm yang memproduksi batik pesona batik jawi jawi yang harganya tergantung pola design pengerjaan oleh ibu ibu yang tergabung dalam satu kelompok,” pungkas Ketua Pokdarwis Beyan. (*)