PEKANBARU – Empat orang resmi mengucapkan dua kalimat syahadat dan memeluk Islam di Masjid Raya An Nur Pekanbaru pada Jumat (28/2/2025).
Keempatnya terdiri dari seorang dokter yang enggan disebutkan namanya dengan inisial AJM (23). Tiga lainnya Leni Wati (24), Megawati (31), dan Santi (38).
Mereka mengungkapkan bahwa keputusan memeluk Islam lahir dari ketulusan hati, setelah merasakan ketenangan saat mendengar lantunan ayat suci Al-Qur’an serta kekaguman mereka terhadap persaudaraan dalam Islam.
Dalam prosesi syahadat, Pembimbing Mualaf Center An Nur, Ustaz Rubianto, memberikan nasihat bahwa Islam adalah agama yang tidak memaksa siapapun untuk memeluknya.
Ia juga mengingatkan para mualaf untuk tetap berbakti kepada orang tua, meskipun berbeda keyakinan.
“Islam tidak pernah memaksa seseorang untuk memeluknya. Jika masih memiliki orang tua yang berbeda agama, maka wajib berbakti kepada mereka, kecuali jika diajak kembali kepada keyakinan sebelumnya, barulah boleh menolak,” ujar Rubianto.
Keempat mualaf tersebut tampak khusyuk saat duduk berjejer di hadapan Ustaz Rubianto, mengenakan mukena dan pakaian muslim.
Saat mengucapkan syahadat, Megawati dan Santi tak kuasa menahan air mata. Meski terbata-bata, keempatnya akhirnya berhasil melafalkan dua kalimat syahadat dengan lancar, disaksikan oleh puluhan jamaah Salat Jumat.
Seusai bersyahadat, mereka mendapat arahan untuk menjalani mandi besar sebagai simbol penyucian diri.
“Tetaplah istiqamah dalam Islam dan terus belajar. Apalagi sebentar lagi Ramadan, perbanyak membaca Al-Qur’an dan ibadah sunnah lainnya,” pesan Rubianto.
Sebagai bentuk dukungan, Mualaf Center An Nur memberikan perlengkapan salat lengkap kepada para mualaf.
Wajah mereka tampak berseri-seri, sementara para jamaah turut mengucapkan selamat atas keputusan besar yang mereka ambil.
Pilihan hati mereka untuk memeluk Islam menjadi momen haru yang semakin menguatkan makna hidayah di tengah suasana ibadah Jumat yang penuh keberkahan.(*)