PAYAKUMBUH – Satreskrim Polres Kota Payakumbuh telah mengamankan lima orang siswa SMKN 2 Payakumbuh dari kelas berbeda, setelah peristiwa mengejutkan atas meninggalnya seorang siswa Kelas XII disekolah yang berada di Kawasan Bulakan Balai Kandi, Kecamatan Payakumbuh Barat, Selasa (1/2/22).
Kapolres Kota Payakumbuh AKBP Alex Prawira melalui Kasat Reskrim AKP Akno Pilindo, yang dihubungi, mengatakan, kelima orang siswa itu hingga kini diamankan sementara di Mapolres Payakumbuh, Kawasan Labuah Silang, untuk pemeriksaan lebih lanjut dan sambil pihak kepolisian melakukan otopsi terhadap jenazah korban yang diduga akibat penganiayaan itu.
“Untuk sementara kami mengamankan lima orang siswa dari kelas berbeda. Karena kita menunggu hasil otopsi hingga saat ini. Karena rencananya jenazah korban akan dibawa ke Padang, untuk dilakukan otopsi. Kelimanya tidak satu kelas, namun satu sekolah. Nanti akan kami informasikan lebih lanjut,” ujarnya.
Menurutnya, saat ini Polres Payakumbuh telah melakukan penyelidikan terkait penganiayaan ini. Bahkan sebelum dimakamkan, korban akan dilakukan otopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Padang. Karena korban mengalami cedera yang cukup parah dibagian kepala, yang membuat nyawa siswa ini tidak tertolong.
“Tunggu perkembangan selanjutnya. Pokoknya teman-teman wartawan pasti kami kabari,” tambahnya.
Meninggalnya Habib ini, meninggalkan luka mendalam bagi teman-teman sekolahnya. Pasalnya, Habib dikenal sebagai sosok yang baik dan tidak pernah mencari masalah.
Bahkan ia terbilang sosok yang perhatian dan setia pada kawan-kawan.
“Habib itu anaknya baik. Tidak pernah melakukan hal-hal yang negatif disekolah. Makanya kami teman-teman satu jurusan di Geomerik kaget, mengetahui Habib dikeroyok hingga tak sadarkan diri,” kata seorang siswa SMKN 2 Payakumbuh inisial WD, kepada wartawan.
WD juga mengatakan, selama satu kelas dengan korban saat duduk di bangku kelas XI, Habib orangnya riang dan suka usil dengan teman-teman.
Ia lebih suka bergaul ketimbang mencari lawan. Apabila ada kawannya yang melakukan sesuatu yang bisa membuat guru marah, ia malah mengalihkan hal tersebut kepada dirinya. Untuk melindungi teman tersebut.
“Sekarang sosok periang dan setia kawan itu sudah pergi. Kami sangat kehilangan keriangan Habib,” tambah WD, dengan sedih.
Dari cerita yang berhasil dihimpun, Habib diketahui mengalami luka yang cukup serius dibagian kepala setelah dikeroyok oleh lima orang siswa, yang diduga teman sekolahnya.