PADANG – Jumlah sampah di Kota Padang dalam Ramadhan ini didominasi oleh sampah kelapa muda yang terjadi peningkatan dari 4 truk menjadi 6 truk saat ini. Sedangkan sampah lain masih seperti biasa-biasa saja tak ada peningkatan.
“Satu truk isinya 6 kubik sampah kelapa muda. Jumlah sampah pada Ramadhan tahun ini hampir sama dengan Ramadhan tahun lalu karena kondisi masih covid-19,”ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang, Mairizon di kantornya, Rabu (21/4).
Disebutkannya, untuk jumlah sampah dalam sehari berkisar 450-500 ton dan masih bisa diatasi dengan baik tanpa memperpanjang waktu bekerja. Artinya, dalam Ramadhan ini kebersihan Kota Padang tetap juga terjaga.
Pada saat itu juga ada pemberian becak motor (betor) kepada konstituen anggota DPRD Padang dari dana Pokir yang dititipkan di DLH Kota Padang. Ada sebanyak 69 betor yang diberikan anggota DPRD kepada konstituennya tersebut.
Lebih jauh disebut Mairizon, betor tersebut tak digunakan untuk operasional DLH Kota Padang tetapi digunakan langsung oleh masyarakat konstituen anggota DPRD tersebut. Pengelolaan, operasional dan perawatan betor tersebut sepenuhnya oleh masyarakat penerima. DLH sifatnya sebagai tempat titipan dana pokir anggota dewan dan pendistribusian serta yang lainnya menjadi tanggung jawab anggota DPRD Kota Padang bersama konstituennya.
Dijelaskan, sampah diproduksi di Kota Padang saat ini sebanyak 500-600 ton sehari. Total daya angkut sampah sehari, 1.557 M3 dan potensi sampah 1.940 M3 sehari sehingga sisa tak terangkut 383 M3. Untuk bisa terangkut semuanya masih dibutuhkan tambahan sarana prasarana berupa kontainer 7 M3 sebanyak 55 unit, alat angkut 14 unit, dump trukck dan amrol truck 7 unit.
Dengan demikian saat ini, bagaimana sampah yang ada di masyarakat tak banyak terbuang ke TPS atau TPA dengan melakukan pemilahan sampah organik dan an organik. Ditambahkannya, sampah organik bisa diolah menjadi pupuk dan sampah an organik bisa diolah menjadi bahan yang bisa di daur ulang kembali. Bank sampah sangat berperan melakukan pengumpulan dan sampah bisa bernilai ekonomis. (syawal)