Energi memang satu bagian penting dalam kehidupan dan peradaban manusia. Ketersediaan energi sesuai kebutuhannya sangat penting dalam pembangunan. Jika permintaan energi tidak diimbangi dengan penyediaan energi, bisa menyebabkan kesenjangan yang berakibat pada krisis energi.
Namun, ketersediaan energi dengan mengorbankan planet bumi ini, tentu merupakan kezaliman pada anak cucu di masa mendatang. Karena itu, Sekjen Kementerian ESDM, Ego Syahrial saat peluncuran program kerjasama Menuju Transisi Energi Rendah Karbon Indonesia, 30 Juli 2020 lalu mengatakan, komitmen Pemerintah Indonesia mengurangi emisi hingga 29 persen di tahun 2030 sekaligus mewujudkan akses energi ke masyarakat akan selalu mempertimbangkan aspek lingkungan sehingga pemanfaatannya bisa berkelanjutan (sustainability).
Maka, langkah konkret Pemerintah adalah mengkonversi pembangkit-pembangkit listrik berbasis fosil yang menghasilkan emisi tinggi menjadi pembangkit berbasis EBT. Komitmen Indonesia mengurangi emisi adalah upaya menuju energi bersih. Dan, bioenergi adalah salah satu jawaban untuk menyelamatkan bumi demi anak cucu dan generasi di masa depan. (Eriandi, Wartawan Topsatu.com)