Terkait dengan peningkatan pelayanan kesehatan, Martinus menginstruksikan agar semua pemberi pelayanan kesehatan untuk meningkatkan kemampuan SDM dan meningkatkan segala sesuatu yang berkaitan dengan peningkatan pelayanan kesehatan termasuk jaringan komunikasi.
Sementara itu Budi perwakilan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kab. Kep. Mentawai, sangat berharap RSUD Mentawai meningkatkan kemampuannya, sebab jika tidak, pasien JKN-KIS dari Pulau Siberut dan Pulau Sikakap akan langsung dirujuk ke rumah sakit yang ada di kota Padang, bukan RSUD Mentawai yang terletak di Pulau Sipora.
“Klaim RS rendah hanya Rp. 300juta, padahal potensinya bisa Rp. 6Miliar, kemampuan untuk mengklaim adalah kemampuan dari RS, RS harus ditingkatkan. Mutu layanan RS yang akan diperbaiki sehingga lebih bagus, misalnya ketersedian obat, selain peningkatan mutu juga BLUD hal-hal yg bersifat emergency lebih fleksibel, terhadap kekurangan obat dan bahan habis pakai,” pesannya.
Selain melaksanakan forum, BPJS Kesehatan juga mensosialisasikan Rujukan berjenjang online yang bermanfaat untuk peserta JKN-KIS sekaligus juga untuk fasilitas kesehatan. Tak terkecuali untuk Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang meliputi Puskesmas, klinik dan dokter praktik perorangan.
Rabu sore (19/9), tim BPJS Kesehatan Cabang kembali ke Kota Padang. Sepanjang mengarungi samudera Indonesia, ombak dan angin bulan September berteman air hujan. Hasilnya, perjalanan pulang menyisiri pantai barat pulau Sumatera sedikit berkurang dari goncangan apalagi hentakan.