Pariaman – Puskesmas Air Santok meluncurkan Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer (ILP). Peluncuran dihadiri Dirjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI, dr. Maria Endang Sumiwi, MPH, beserta rombongan, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat dr. Lila Yanwar, MARS , Pj. Wali Kota Pariaman Roberia dan Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Pariaman Rio Arisandi, bertempat di Puskesmas Air Santok Minggu (22/9).
Dirjen kesehatan masyarakat Kemenkes RI, Maria Endang Sumiwi menyampaikan rasa senang dan sukacitanya dapat menghadiri peluncuran pelaksanaan ILP sebagai salah satu wujud komitmen Sumatera Barat dalam perluasan ILP.
Menurut Maria, Kementerian Kesehatan saat ini sedang melakukan transformasi sistem kesehatan yang berfokus pada 6 pilar, dimana pilar pertama yaitu transformasi pelayanan kesehatan primer.
“Untuk itu saya mengapresiasi Kota Pariaman yang sudah berproses menyelenggarakan Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer, yang bertujuan mewujudkan pelayanan kesehatan primer yang komprehensif dan berkualitas yang dilaksanakan melalui edukasi penduduk, pencegahan primer, pencegahan sekunder dan peningkatan kapasitas serta kapabilitas pelayanan kesehatan primer”, jelas Maria.
Maria berharap dengan adanya launching ILP ini juga dapat membangun dukungan seluruh lintas sektor untuk bersama-sama memperkuat pelayanan kesehatan primer sampai ke Tingkat Desa/kelurahan, Dusun/RT/RW, sehingga masyarakat dapat mudah mengakses layanan yang komprehensif dan berkualitas, dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Kota Pariaman”, jelasnya lebih lanjut.
Dalam kesempatan itu Roberia juga sampaikan rasa terimakasih kepada Maria Endang Sumiwi beserta rombongan yang telah berkenan datang ke Kota Pariaman untuk melihat langsung sekaligus melaunching ILP di Puskesmas Air Santok.
Roberia menuturkan bahwa Puskesmas Air Santok adalah sebagai pilot project ILP di Provinsi Sumatera Barat, dan dapat dijadikan contoh penerapan ILP di puskesmas lainnya khususnya di Kota Pariaman. Disamping itu, ILP juga akan dilaksanakan di Pustu dan Posyandu.
“Agar ILP ini bisa berjalan dengan baik ada empat klaster yang harus menjadi perhatian segenap pihak terkait yaitu klaster pertama dari segi manajemen, klaster ke dua Ibu dan Anak, klaster ke tiga usia dewasa dan lansia, klaster ke empat penanggulangan penyakit menular, serta lintas klaster yang mencakup kegawat daruratan, rawat inap, laboratorium, dan kefarmasian”, terangnya.
Melalui ILP ini, peran puskesmas sebagai penanggung jawab masalah kesehatan di wilayah kerjanya, akan semakin kuat dengan aktifnya Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) di tingkat desa/kelurahan oleh petugas kesehatan bersama kader.
Roberia juga mengungkapkan bahwa saat ini di Kota Pariaman sudah ada dua Puskesmas yang sudah menerapkan ILP yaitu Puskesmas Air Santok dan Puskesmas Kampung Baru Padusunan, satu Pustu dan tiga Posyandu di Kota Pariaman. (agus)