Wakil Ketua Ketua Komite Khusus Berintegritas Kadin, Susi Rey Azizi, mengatakan bagi kaum perempuan bisa melakukan tindakan dengan mengajarkan sejak dini kepada anak soal gratifikasi ataupun korupsi.
“Kita bisa memberikan pemahaman kepada anak melalui tindakan sehari-hari yang ada di sekeliling kita. Misalnya dengan tidak bolehnya kita sebagai ibu memberikan hadiah kepada ibu gurunya di sekolah. Hal ini karena guru sebagai pejabat negara, jika menerima hadiah maka hal tersebut masuk dalam gratifikasi,” jelasnya.
Ketua Pelaksana Kegiatan, Ghufron Vebrianto, mengatakan, kegiatan ini merupakan tahun ketiga pelaksanaan bagi PT. Semen Padang. “Tahun pertama di 2016 kita mengundang pembicara dari Polda Sumbar dan BPKP. Tahun kedua di 2017 kita mengundang pembicara dari KPK, yakni Direktur Gratifikasi dan BPKP, dan di tahun ini kita mengundang pihak dari Kadin,” katanya
“Kita berharap kegiatan ini tidak berhenti sampai di sini karena tugas kita bersama. Kita semua harus berkomitmen dalam mencegah fraud yang terjadi di perusahaan agar kedepannya perusahaan ini tetap berjalan dengan baik. Hal ini terbukti dengan layanan pengaduan yang kita buka bagi siapa saja yang menemukan kasus ini di lapangan sehingga bisa melaporkan kepada kita di Biro GCG,” jelasnya.
Ia mengatakan ada puluhan laporan dalam rentang waktu 2016 s/d 2017 yang masuk ke pihaknya. “Hal ini berkaitan dengan laporan fraud yang masuk ke perusahaan yang diterima langsung oleh pelapor. Laporan fraud berupa jam tangan, emas batang, mata uang dalam bentuk dolar dan euro. Semua laporan itu kita terima dan laporkan ke Semen Indonesia sebagai induk BUMN. Nantinya Semen Indonesia yang melaporkan hal itu kepada KPK. Sehingga barang yang kita terima di proses langsung oleh negara,” jelasnya.
Dalam peringatan itu, perusahaan juga melakukan beberapa kegiatan yakni lomba design, lomba menulis artikel, dan pemberian penghargaan kepada 15 orang pelapor ke Biro GCG Semen Padang. Penghargaan ini diberikan kepada mereka yang pernah menerima langsung fraud di lingkungan perusahaan dari pihak lain. “Sehingga mereka juga sebagai ambasador kita dalam menangani fraud di perusahaan,” jelasnya. (104)