AGAM – Mulai pagi jamaah dan pegunjung sudah ramai berdatangan ke surau ka’bah Inyiak Tuah Surau Lauik, nagari Panampuang, kecamatan Ampek Angkek, kabupaten Agam untuk mengikuti seminar Think Qur’an yang dilaksanakan, Minggu (17/11) di surau ka’bah dengan narasumber yang sengaja didatangkan dari negeri jiran Malaysia. Kegiatan dibuka secara resmi oleh pendiri surau ka’bah, Ir. H. Benni Warlis,, MM. Dt. Tan Batuah.
Kami ingin berbagi dengan masyarakat tentang aplikasi think quran agar jamaah dapat memperkaya kosa kata tentang Al-Quran. Al-Qur’an adalah petunjuk dan pembeda antara yang hak dengan yang batil. Kita diwajibkan mempelajari Al’Quran dengan tajwid yang benar serta irama yang bagus. Dan yang lebih penting dari semua itu adalah memahami isi dan kandungan Al-Qur’an itu sendiri. Menjadi kewajiban bagi pribadi kita masing-masing utuk mentadabburkan Al-Quran. Jangan kita ragu dengan Al-Qur’a karena itu adalah firman Allah SWT.
“Tidak lama waktu yang dibutuhkan untuk mengikuti think qur’an, cuku 5 menit setiap hari. Ada aplikasi itu kita melihat kosa katanya dan mendengarkan bagaimana bacaannya yang benar. Saya menyadari bahwa tidak mungki kita akan membeli aplikasi think qur’an karena aplikasinya cukup mahal. Namun, seadainya saya bersama Bapak Muhammad Iqbal diberi keercayaan memimi kabupaten Agam maka saya akan memasyarakatkan alikasi ini agar Al-Qur’an itu dipahami oleh masyarakat, khususnya kabupaten Agam”ungkap Benni Warlis.
Adalah Hj. Faridah binti Darus selaku leader Think Qur’an yang berasal dari Kelantan Malaysia dalam paparannya membahas rentang bagaimana menggunakan aplikasi think qur’an melalui handphoone yang diberikan gratis kepada peserta seminar.
“Dengan niat yang tulus Bapak Beni Warlis melaksanaka kegiatan ini dan mengundang kami beserta tim untuk berbagi dengan bapak dan ibu yang tujuannya agar kita bisa secara pelan-pelan memperkaya kosa kata tentang Al-Qur’an. Kita paling banyak dibaca dan dihafal, namun kita banyak yang tidak paham. Think quran bukan terjemahan dan bukan juga tafsir, tapi think quran merupakan aplikasi ajaib yang mengajak manusia memahami alquran dengan penguasaan kosa kata. Apabila kita mampu menguasai 900 kota kata berarti kita sudah 80 persen paham dengan Al-Quran.
Tidak pantas kita menjawab tidak ada kesempatan membaca Al-Quran semetara membuka Facebook, instagram dan tikt kita mampu bertahan berjam-jam. Sementara dengan bantua aplikasi think quran cukup kita sediakan waktu 15 meit setiap hati. Thi Quran menyediakan kosa kata utuk kita pahami,”jelas Faridah.
Usai pemaparan materi narasumber dibantu tim lainnya membantu peserta membuka apliikasi dari leader melalui handhone masing-masing. Bagi peserta yang sudah berhasil mengistal aplikasinya terlihat mereka sangat bersemangat memahami kosa kata yang tampil. Bahkan kosa kata yang mucul ada terjemahannya ke dalam bahasa Indonesia.
Peserta seminar berdatangan dari berbagai kecamatan di Kabupaten Agam yang sengaja datang menggunakan bus pariwisata, mobil pribadi dan lainya. Sementara anggota tim think quran yang idhadirkan, yaitu Hj. Faridah binti Darus, Hj. Noraidah Munir, M. Syazuen dan Nurhidayah. (Mas).