SOLOK –Sempat dinyatakan hilang di Gunug Singgalang dan beritanya viral di media sosial, tujuh siswa MAN 1 Solok kembali mengikuti pembelajaran sejak Kamis (10/1). Mereka mengikuti aktivitas di madrasah ini seperti biasa.
“Mereka tertahan oleh cuaca buruk,” ujar Pembina Sispala MAN 1 Solok H. Ibenzani.
Seharusnya ketujuh siswa MAN 1 Solok ini turun pada Minggu (6/1). Namun karena cuaca buruk, mereka memilih untuk turun keesokannya Senin (7/1). Melalui jalur yang sama yakni melalui Koto Baru Padang Panjang. Karena tidak turun sesuai rencana, sementara tidak bisa memberi informasi ke posko, makanya muncul dugaan mereka hilang.
“Ini bukan kegiatan madrasah, melainkan inisiatif pribadi,” jelas Ibenzani.
Pembina Sispla MAN 1 Solok tetap membangun komunikasi dengan kelompok pecinta alam di Sumatera Barat, terutama yang berposko di sekitar Gunung Singgalang. Dari komunikasi itulah akhirnya diketahui penyebab terlambatnya siswa tersevut turun dari Puncak Singgalang. Mereka kembali dalam keadaan selamat.
Sispala Oryza Sativa dan Pramuka Satprakoja MAN 1 Solok, jelas Ibenzani, ikut memantau proses evakuasi ketujuh siswa MAN 1 Solok ini . Mereka dapat berkumpul kembali dengan orang tua masing-masing. Guru dan para orang tua siswa tersebut juga sudah berkomunikas dan menjelaskan kejadian sebenarnya. (waitlem)