PADANG-Semua Jamaah Calon Haji (JCH) kelompok terbang I Embarkasi Padang dinyatakan layak terbang, setelah dicek kesehatannya oleh petugas berwenang.
Kloter I berjumlah 393 jamaah, mereka telah menjalani tahapan pemberangkatan, mulai dari pembagian gelang serta nomor manifest dan pembagian kamar. Untuk kloter satu hanya satu jamaah yang batal berangkat karena memang tidak sehat dari daerah asal.
“Semua jamaah kloter satu yang telah masuk asrama dinyatakan semuanya layak terbang,” ungkap dr Hani mewakili kepala KKP Padang, saat temu ramah dengan Anggota DPRI RI Asli Chaidir, Senin (16/7).
Setelah tes kesehatan jamaah juga langsung melakukan rekam biometrik. Tahapan rekam biometrik ini sebenarnya tahapan yang harus dilalui jamaah di bandara, namun untuk saat ini dilakukan di asrama haji sehingga mengurangi proses yang harus dilalui di bandara.
“Alhamdulillah Embarkasi Padang juga dipercaya langsung melakukan rekam biometrik,” kata Kakanwil Kemenag Sumbar H Hendri.
Pada tahapan biometrik dilakukan pengambilan wajah calon jamaah serta sidik dua jari. Selanjutnya jamaah mendapatkan living kost dan penggantian uang pengurusan pasport dan dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan lanjutan di klinik kesehatan dan istirahat di kamar masing-masing.
Tampak dalam rombongan kloter I Pemimpim Redaksi Harian Singgalang Khairul Jasmi dan mantan Kepala Dinas Koperasi Kota Padang Hasrul Piliang. Keduanya menyatakan puas dengan servis petugas haji.
“Kamarnya di desain seperti kamar hotel, lengkap dengan semua tetek bengeknya,” kata Hasrul.
Sementara KJ mengatakan, ia harus sudah bersiap sejak dini hari. Kemungkinan besar jadi kurang tidur, karena harus sudah bording sebelum Subuh.
“Kemungkinan shalat Subuhnya juga di dalam bus menuju bandara,” katanya.
Sedangkan dalam temu ramah dengan Asli Chaidir, terungkap beberapa persoalan yang harus segera diperbaiki. Salah satunya terkait sosialisasi penggunaan toilet pesawat yang minim dilakukan.
Bahkan Kakanwil Kemenag sempat bersuara agak keras, ketika pihak Garuda mengusulkan pramugari dari warga Minang. Kakanwil segera menjawab akan menandatangani hari itu juga, sayangnya pihak Garuda malah tidak siap.