Solok  

Setelah Menjalani Karantina, 111 Perantau Paninggahan Dipulangkan ke Solok

Bus membawa perantau Nagari paninggahan bertolak ke Solok. (yuke)

AROSUKA – Setelah menjalani masa karantina selama tiga hari sejak Jumat (17/4), sebanyak 111 perantau asal Nagari Paninggahan, Kecamatan Junjung Sirih, Kabupaten Solok, akhirnya dibolehkan pulang ke kampung halamannya, Minggu (19/4) sore.

Perasaan haru dan lega tentu saja membungkus hati para perantau, termasuk 12 orang kru 4 bus umum Gumarang Jaya yang ikut menjalani serangkaian pemeriksaan kesehatan karena berasal dari daerah pandemi Corona.

“ Iya benar. Dunsanak kita dari Paninggahan itu telah pulang sore ini, “ kata Wakil Bupati Solok Yulfadri Nurdin yang dihubungi via telepon, Minggu (19/4).

Dalam kapasitasnya sebagai ketua Posko Utama Penanganan Covid 19 Kabupaten Solok, Yulfadri Nurdin menyebutkan, setelah menjalani karantina dan dilakukan serangkaian tes sesuai protokoler kesehatan, ternyata tidak ada yang menderita gejala terinfeksi Corona Virus Disease (Covid 19). “ Semuanya normal, termasuk karyawan bus,” kata Wabup Yulfadri.

Terkait teknis pemulangan warga Kabupaten Solok itu, Yulfadri Nurdin menyebutkan semua menjadi tanggung jawab Tim Gugus Tugas Penanganan Covid 19 Kabupaten Solok. Para petantau tersebut pulang ke Paninggahan dengan menggunakan lima unit bus yang disediakan tim Gugus Tugas.

Kendati demikian, setelah berada di kampung, bukan berarti para perantau ini langsung bebas melakukan aktivitas atau keluar rumah. Semua warga yang masuk karantina ini diwajibkan melakukan isolasi di rumah selama 14 hari ke depan.

“ Karena itu masing-masing mereka diberi gelang kesehatan, agar mudah mengontrol aktivitas mereka selama 12 hari ke depan di kampung. Tim Gugus Tugas nagari bersama petugas kesehatan, Polsek dan Koramil akan mengontrol mereka selama menjalani isolasi di kampung nanti,” sebut Yulfadri Nurdin.

Demi menjaga kenyamanan dan kesehatan bersama, Wabup Yulfadri Nurdin berharap para perantau yang telah kembali ke kampung mematuhi segala anjuran yang berikan petugas kesehatan. “ Ini kita lakukan untuk keselematan para perantau dan warga setempat, mengingat penyebaran virus Corona benar-benar mengkhatirkan kita semua,” ucapnya. (rusmel)