PADANG-Dalam beberapa kurun waktu terakhir, angka kasus terkonfirmasi COVID-19 di Indonesia dan di dunia menunjukkan tren yang menurun. Namun varian baru seperti Omicron tetap memunculkan kekhawatiran di kalangan masyarakat.
Sejauh ini program vaksinasi COVID- 19 yang telah berjalan memberikan efek yang sangat signifikan terhadap penurunan kasus positif. Vaksinasi COVID-19 telah dimulai pada tenaga kesehatan (nakes), petugas publik, lansia, masyarakat umum dan terakhir anak usia 12 – 18 tahun.
Lantas muncul pertanyaan, bagaimana dengan vaksinasi anak yang lebih kecil dari kelompok usia di atas? Apakah mereka tidak perlu juga dilindungi? Bukankah salah satu hak anak yang tertuang dalam Undang-undang Perlindungan Anak adalah hal untuk tumbuh dan berkembang sesuai usianya. Awal Desember, keresahan ini terjawab dengan keluarnya izin dari BPOM untuk melakukan vaksinasi pada anak usia 6 -11 tahun.
Namun kembali orang tua banyak yang galau tentang keamanan, apa saja yang perlu dipersiapkan sebelum vaksin, anak mana saja yang boleh divaksin, dan lainnya.
Menjawab keresahan ini, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) cabang Sumatera Barat langsung merespon dengan mengadakan webinar online “Sosialisasi dan Penguatan Vaksinasi COVID-19 pada anak usia 6-11 tahun” pada hari Minggu tanggal 26 Desember 2021 lalu. Vaksinasi COVID-19 untuk kelompok usia 6-11 tahun ini telah tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia (KMK) Nomor HK.01.07./MENKES/6688/2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) Bagi Anak Usia 6 Sampai Dengan 11 Tahun, yang ditandatangani oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada 13 Desember 2021 lalu.
Webinar ini dibagi dalam dua sesi, sesi pertama untuk orangtua dan guru yang dilaksanakan pada siang hari dan sesi untuk nakes dilaksanakan pada malam harinya. Acara ini disambut dengan begitu antusias, dihadiri total lebih dari 1000 peserta menghadiri kedua webinar online tersebut.
Webinar sesi pertama berlangsung siang hari, menghadirkan pembicara Jubir Satgas Covid Sumbar, Jasman Rizal, dr. Asrawati, M.Biomed, Sp.A(K) dan Dr. dr. Rinang Mariko, Sp.A(K). Dua dokter spesialis anak itu berbicara tentang pentingnya vaksinasi COVID-19 pada anak dan perlunya dukungan keluarga dan pihak sekolah untuk mensukseskan program eliminasi COVID-19 ini.
Webinar ini dihadiri lebih dari 600 peserta yang terdiri dari orang tua, kepala sekolah dan guru-guru. Mereka sangat aktif bertanya dan berdiskusi tentang vaksinasi COVID-19 pada anak usia 6-11 tahun ini (usia SD) dan berbagai persiapannya. Beberapa orang tua masih khawatir tentang efek vaksinasi ini pada anak-anak mereka. Namun kekhawatiran itu bisa dijawab oleh para narasumber yang sudah ahli di bidangnya masing-masing. Dr. Asrawati dan dr. Rinang menyampaikan bahwa vaksinasi COVID-19 pada kelompok anak usia lebih muda sudah melewati uji klinis dan terbukti aman dan efektif melindungi anak dari infeksi virus COVID-19.
Webinar sesi ke dua yang berlangsung malam hari, adalah sesi untuk para nakes, mulai dari dokter anak, dokter umum, perawat, bidan dan nakes lain. Tidak kurang dari 400 peserta mengikuti webinar yang menghadirkan Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Barat, Arry Yuswandi, SKM, MKM, dr. Asrawati, SpA(K) dan Dr. dr. Rinang Mariko, SpA(K). Pada sesi terakhir ini, materi-materi yang disampaikan adalah tentang prosedur dan teknis pelaksanaan vaksinasi COVID-19 pada kelompok umur 6-11 tahun, kiat dan strategi edukasi terhadap orang tua. Tenaga kesehatan hendaknya dapat menjadi penyemangat orang tua untuk membawa dan mengizinkan anaknya divaksin.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi, Arry Yuswandi, vaksinasi ini dapat dilakukan di berbagai tempat, di fasilitas kesehatan, di sekolah, dan di pusat vaksinasi lainnya. Sesi diskusi juga berlangsung menarik dengan banyaknya pertanyaan dari para nakes tentang teknis detail pelaksanaan vaksinasi COVID-19 usia 6-11 tahun ini. Para peserta memberikan apresiasi yang sangat positif kepada IDAI Sumbar dan panitia yang digawangi oleh anggota IDAI muda (dokter residen anak), karena telah mengajukan topik yang sangat diperlukan saat ini.
Sementara itu, Dr. dr. Finny Fitry Yani, Sp.A(K) sebagai Ketua IDAI Sumbar yang baru terpilih, dalam sambutannya mengatakan bahwa semua pihak baik pemerintah, tenaga kesehatan, stakeholder terkait dan masyarakat harus ikut mensukseskan program vaksinasi COVID-19 anak usia 6-11 tahun.
“Sehat tidaknya anak-anak sekarang adalah gambaran kondisi kesehatan Indonesia di masa depan. Bagi orang tua dan guru yang masih ragu-ragu, atau khawatir tentang kondisi kesehatan anaknya , apakah aman untuk divaksin atau tidak, silahkan konsultasi dengan bapak ibu dokter spesialis anak di kabupaten /kota masing-masing. Semua anggota IDAI Sumbar siap membantu pemerintah melakukan pendampingan dan konsultasi bagi tim vaksin.” kata dr. Finny.
Saat ini sebutnya, pelaksanaan vaksinasi usia 6-11 tahun ini, sudah berlangsung di kota Sawahlunto, menyusul nanti di kabupaten/kota lainnya.
“Semua pihak sudah memimpikan agar segera keluar dari pandemi yang sudah mencengkeram lebih dari 2 tahun ini. Vaksinasi adalah salah satu jalan yang paling mutakhir, sudah terbukti dan paling hemat untuk mengendalikan penyebaran virus ini. Mari kita saling bergandengan tangan mensukseskan program ini demi dunia bebas COVID-19. IDAI khususnya IDAI Sumbar siap membantu untuk kesehatan anak-anak di Sumatera Barat. Salam Sehat!” pungkasnya. rel