PADANG-Gubernur Mahyeldi Ansharullah melakukan inspeksi mendadak (sidak) Pegawai Kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa Provinsi Sumbar Selasa (18/5). Sidak ini dilakukan Mahyeldi setelah dua hari masuk kerja usai lebaran hari raya Idul Fitri 1442 Hijriyah.
Sidak tersebut dilakukan untuk mengetahui secara langsung apakah ada yang tidak disiplin dan tidak masuk kerja di hari kedua usai libur Lebaran. Tiba kantor Dinas PMD ia langsung meninjau di setiap kondisi ruangan dan berbincang dengan sejumlah pegawai.
Saat itu Mahyeldi temukan masih ada beberapa pegawai mengambil absen online di rumah dengan alasan tidak memiliki HP Andoid, jadi terpaksa menggunakan HP anaknya.
Menurutnya hal demikian perlu diawasi, karena mengambil absen online harus di kantor, tidak di rumah. Karena, radiusnya harus lima meter jaraknya dari kantor.
“Kita tidak bisa terima alasannya, itu merupakan pemahaman tidak benar dalam tugas dan pengawasan. Absen online ini perlu pengawasan oleh kepala OPD, sekiranya ada gangguan terhadap absen online maka buat absen manual di kantor,” kata Mahyeldi.
Kemudian ia juga menyebutkan masih ada di antara ASN yang belum lengkap memakai atribut sebagai ASN. Pada hal pegawai itu sudah ditegaskan menggunakan atribut seperti pakai korpri, pakai pin.
“Karena kita ketahui sebelumnya dimasa jabatan Pak Irwan Prayitno jadi gubernur sudah ada aturan seperti ini. Kami hanya mencegah untuk meminimalisir apa yang harus disiplinkan,” ujar Mahyeldi.
Selain itu Mahyeldi juga meminta kepada pimpinan dan masing-masing kepala bidang perlu mengawasi langkah dan kedisiplinan pegawai dan bagi yang melaksanakan pelanggaran pada hari ini agar diberikan sanksi mengenai kedisiplinan.
“Baik kesalahan mengenai absensi maupun penggunaan atribut supaya dievaluasi apa yang terjadi pada hari ini untuk kebaikan tingkat kepatuhan ASN,” tuturnya.
Selain itu Mahyeldi juga tegaskan kepada Plt. Sekretaris Dinas PMD agar mengetahui pergerakan pegawai setiap hari siap saja yang dinas luar. Harusnya ia selaku kepala kantor yang menggantikan kepala dinas harus tahu siapa saja pegawai yang melakukan perjalan dinas hari itu.
“Ini perlu dibenahi dan secara kedisiplinan perlu ditingkatkan dan perlu diperkuat,” sebut Mahyeldi.
Selanjutnya Mahyeldi juga temukan ada beberapa pegawai yang masuk kerja jam 7:30 tetapi tidak bekerja, ada yang minum pagi duduk di warung hal juga tidak benar.