Sisi “Kebapakan” Fadly Amran Dalam Membentuk Karakter Anak

FADLY AMRAN adalah sosok yang dekat dengan anak. Kecenderungan ini bisa dilihat pada perhatiannya pada pendidikan anak-anak tidak hanya di usia sekolah, tapi juga pra sekolah.

Barangkali Fadly sangat merasakan bagaimana anak-anak membutuhkan perhatian yang lebih dari orang tua, terutama di usia emas mereka dalam mengawali pendidikan di usia dini.

Kesempatan untuk mengajak orang tua untuk lebih memperhatikan anak-anak di Kota Padang agar tumbuh dan berkembang dengan baik semakin terbuka karena Fadly Amran berkomitmen mencalonkan dirinya sebagai Walikota Padang Periode 2024-2029.

“Saya masih ingat ketika TK dulu selalu dibawa Papa tamasya bersama-sama dengan anak-anak TK lain setiap akhir pekan. Saya bersekolah di TK Baiturrahmah yang memiliki program bermain dan jalan-jalan di luar sekolah. Program ini sengaja dibuat Papa yang juga sebagai Ketua Yayasan Baiturahmah karena beliau sangat memahami psikologi anak yang belajar dari alam dan lingkungannya. Sampai sekarang masih saja teringat apa yang telah dilakukan Papa kepada kami’ terang Fadly, Minggu 18/8-2024.

Pengalaman itulah yang membuat Fadly sangat sadar betapa pentingnya menyediakan waktu untuk bermain bersama anak dan mengeksplorasi keingintahuannya di alam sekitarnya.

Realita itu pulalah yang mendorong Fadly memberi perhatian pada anak-anak pra sekolah dan usia sekolah. Menurutnya untuk menghasilkan Sumber Daya Manusia yang unggul dan berkarakter harus sudah dimulai sejak usia dini.

“Saya bersama Buya Maigus Nasir sengaja membuat program unggulan untuk anak usia pra sekolah dan usia sekolah mulai dari PAUD, SD sampai SMP. Kami akan memberi perhatian pada pembentukan karakter anak di usia PAUD, SD dan SMP agar mereka memiliki dasar yang kuat dengan bekal ilmu agama, moral, integritas, perilaku hidup bersih dan tertib serta saling menghormati yang didapatkan di awal mereka mengenal lingkungan sekolah.

Dari data BPS Kota Padang tahun 2022 terdapat sebanyak 12.362 siswa Tamak Kanak-Kanak (TK) yang tersebar di 329 sekolah dengan jumlah guru sebanyak 1.156 orang di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jika ditambah data dari Kementerian Agama yang menyelenggarakan pendidikan sejenis yang dikenal dengan Raudatul Athfal (RA) dengan jumlah murid sebanyak 1.983 dengan guru berjumlah 190 orang yang tersebar pada 41 sekolah RA. Ini belum termasuk jumlah SD dan SMP yang jumlahnya bisa mencapai ratusan ribu siswa.

Menurut Fadly investasi pendidikan yang dimulai di usia dini tersebut hanya dapat dilihat jangka panjang. “Jadi kepada bapak-ibu janganlah ragu berinvestasi untuk kemajuan pendidikan anak-anak kita. Pendidikan berkualitas mereka adalah investasi jangka panjang yang hasilnya akan nampak setelah 15-20 tahun mendatang.”

Walaupun Indeks Pembangunan Manusia Kota Padang tahun 2023 termasuk tinggi, yaitu 83,98 poin jauh di atas IPM Provinsi Sumatera Barat mencapai 75,64 poin dan IPM Nasional sebesar 74,39 poin, namun komponen lama rata-rata sekolah warga Kota Padang masih di angka 11,60 tahun. Ini bermakna jenjang pendidikan tertinggi rata-rata warga Kota Padang hanya setingkat Sekolah Menengah Atas kelas 2. Padahal untuk mengatakan Sumber Daya Manusia suatu daerah tinggi dan berdaya saing, maka jenjang pendidikannya adalah perguruan tinggi.

Untuk mencapai jenjang pendidikan tersebut, tentu dibutuhkan bimbingan, didikan, dan asuhan yang sudah harus dimulai di usia dini. Kondisi inilah yang dipahami dengan baik oleh Fadly Amran sebagai calon walikota yang akan berpasangan dengan Maigus Nasir sehingga perhatian ini mereka tuangkan ke dalam salah satu misi mereka. Misi tersebut adalah menguatkan masyarakat yang beragama dan berbudaya melalui pendidikan karakter. Penjabarannya dilaksanakan dalam program unggulan mereka yaitu merevisi kurikulum pendidikan PAUD dan mensertifikasi guru PAUD dan TPQ, menyediakan beasiswa bagi siswa yang berprestasi dan kurang mampu, serta Madrasah Diniyah Wustho (MDW) bagi siswa SMP.

“Dasar ini penting menurut Saya, jika ingin mendapatkan anak-anak yang unggul dan berkarakter sesuai dengan agama, adat dan budaya kita di alam Minangkabau ini,” tutup Fadly. (*)